Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
4 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
4 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
3 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
2 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Nasionalisme Panglima TNI Dinilai Lebih Jelas Dibanding Jokowi, Penuhi Kriteria Sebagai Capres

Nasionalisme Panglima TNI Dinilai Lebih Jelas Dibanding Jokowi, Penuhi Kriteria Sebagai Capres
Panglima TNI Jenderal Gatot Nutmantyo. (int)
Minggu, 15 Januari 2017 10:09 WIB
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dinilai memenuhi kriteria seorang capres atau cawapres.

Penilaian itu diungkapkan Waketum Partai Gerindra Arief Puyuono. "Gatot memang mumpuni jika dilihat dari pengalaman beliau selama berkarir di TNI sebagai seorang yang punya visi besar dan berjiwa patriot dan nasionalisme yang jelas warnanya dibandingkan seorang Joko Widodo saat ini," kata Arief, kepada inilahcom, Minggu (15/1/2017).

Meski menyanjung Gatot dengan latar belakangnya, Arief menegaskan Partai Gerindra tidak akan goyah dalam mengusung sang Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019 nanti.

"Tapi sayang Gerindra sudah punya yang lebih baik calon presiden dari Gatot yaitu pak Prabowo Subianto yang merupakan senior dari Gatot dan sudah banyak punya pengalaman dalam mengambil sikap politik di era Indonesia menganut sistim demokrasi," ulasnya.

''Kecuali kalau untuk posisi Cawapres mungkin bisa diusung," sambungnya.

Meski membuka peluang untuk Gatot bisa mendampingi Prabowo di Pilpres 2019, namun Arief mengaku hal tersebut sangatlah bergantung pada persetujuan akar rumput gerindra. Teristimewa dari sang ketua umum.

"Itupun harus persetujuan kader kader Gerindra dan Pak Prabowo setuju untuk Gatot bisa mendampingi beliau," katanya.

Sebelumnya, menyeruak isu Panglima TNI akan ikut berlaga di Pilpres. Politikus Partai Golkar Azis Syamsudin mengatakan, mencalonkan diri sebagai capres adalah hak dari setiap warga negara Indonesia. Namun, dia menilai terlalu dini membicarakan pencalonan itu. Mengingat pesta demokrasi itu waktunya masih lama.

Sementara Gatot, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Selasa (8/11/2016) malam menegaskan bahwa dirinya tidak akan memilih jalan sebagai presiden.

''Umur saya sudah 56 tahun, karena itu lebih baik saya menjadi tumbal untuk menjaga Kebhinekaan Tunggal Ika, dari pada harus jadi presiden,'' kata Gatot.

Jenderal Gatot Nurmantyo adalah lulusan Akabri tahun 1982. Ia lahir di Tegal, Jawa Tengah pada tanggal 13 Maret 1960. Gatot sendiri adalah perwira TNI dari kesatuan infanteri alias korps baret hijau.

Presiden Joko Widodo resmi melantik mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI. Pelantikan pun selesai dilaksanakan pada 8 Juli lalu di Istana Negara.***

Editor:hasan b
Sumber:inilah.com
Kategori:GoNews Group, Politik, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/