Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
18 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
15 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ibu di Manado Lahirkan Bayi 'Jumbo' Seberat 6,3 Kg

Ibu di Manado Lahirkan Bayi Jumbo Seberat 6,3 Kg
Yunita Senewe, ibu bayi seberat 6,3 kg, masih terbaring di rumah sakit. (liputan6.com)
Sabtu, 14 Januari 2017 20:04 WIB
MANADO - Yunita Senewe, warga Manado, Sulawesi Utara, melahirkan bayi perempuan seberat 6,3 kg, Jumat (13/1/2017). Kelahiran bayi berukuran jumbo tersebut tentu saja mengejutkan para pengunjung dan petugas Rumah Sakit (RS) Pancaran Kasih Manado.

Petugas medis yang dikonfirmasi mengatakan, bayi perempuan itu dilahirkan melalui proses operasi caesar.

"Bayi itu sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Prof Kandou Malalayang Manado, karena bayinya mengalami sesak napas," ujar salah satu petugas medis yang ditemui di ruang bersalin RS Pancaran Kasih Manado, Jumat malam.

Bayi itu merupakan anak kedua dari pasangan suami istri Benhard Tamboto dan Yunita Senewe. Senewa masuk  rumah sakit ini sejak Kamis, 12 Januari 2017.

"Dan akhirnya harus menjalani operasi caesar. Data yang diberikan petugas rumah sakit, beratnya bayi perempuan ini mencapai 6,3 kg. Dan memang bayi ini berukuran lebih besar dari biasanya," ujar Nontje Makatipu, ibu dari Yunita yang ikut menanti kelahiran cucu keduanya itu.

Yunita mengatakan, dia tidak merasakan ada yang lain dengan kehamilan keduanya. "Hanya memang disampaikan oleh dokter untuk operasi. Sejak pukul 10.00 Wita, dan selesai pukul 13.00 Wita hari Jumat siang itu," ujar Yunita.

Kini, Yunita masih memulihkan kondisinya di RS Pancaran Kasih Manado, sementara Benhard menunggui bayi perempuannya yang masih dirawat di RSUP Prof Kandouw Manado.

Dokter jaga di ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RS Prof Kandouw Manado membenarkan bayi perempuan berbobot 6,3 kg itu masih dirawat intensif di sana.

Kisah Sedih

Di balik suka cita kelahiran, pasangan Benhard Tamoto dan Yunita Senewe, orangtua sang bayi, memendam cerita sedih.

Warga Desa Borgo, Kecamatan Tanawangko, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara itu datang ke rumah sakit mendaftar sebagai pasien umum pada Kamis malam, 12 Januri 2017. Mereka terpaksa menanggung biaya persalinan dari kantong pribadi karena belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

"Sebenarnya jauh sebelum waktu mendekati proses persalinan ini, kami sudah mengurus kartu BPJS. Namun ada kendala KTP suami tercecer, sehingga harus mengurus lagi keterangan domisili," ujar Yunita yang masih terbaring lemah di ruangan perawatan pada Jumat malam.

Ketika itu, kata dia, suaminya berharap bisa mengurus kartu BPJS miliknya mengingat usia kandungan yang semakin tua. "Namun memang tidak bisa, dan kami harus menunggu sampai sekitar dua minggu. Akhirnya sudah harus melahirkan, kartu BPJS belum ada," tutur Yunita.

Mereka bahkan berupaya menunda persalinan karena kartu BPJS yang tak juga dikantongi. Namun, dokter mengingatkan usia kandungannya sudah lebih dari 9 bulan sehingga berbahaya bagi ibu dan bayi jika tak segera dilahirkan.

"Bahkan sudah masuk 10 bulan, tapi kami tidak punya biaya persalinan. Akhirnya harus dioperasi, dan menelan biaya yang lebih besar lagi lebih dari Rp 10 juta," ujar Yunita lirih.

Yunita sehari-hari bekerja sebagai karyawan di salah satu toko yang menjual alat-alat bangunan. Sementara, suaminya nelayan dengan penghasilan yang tidak tetap. "Dengan kondisi ini memang kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah," ujar dia.

Kini, Yunita masih terbaring di RS Pancaran Kasih Manado, sementara suaminya menunggui bayi kedua mereka yang dirujuk ke RS Prof Kandou Manado.

"Saya selalu kuatkan Yunita agar jangan dulu memikirkan biaya, tapi bisa cepat pulih setelah operasi ini. Dan bayinya bisa selamat," kata Nontje, ibunda Yunita.   

Bayi bongsor Yunita kini dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Prof Kandou Malalayang Manado karena ia mengalami sesak napas. Sang bayi kini dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU).***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Sulawesi Utara, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/