Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
21 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
7 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Diskusi dengan Menkominfo dan Dewan Pers, Ketua Komisi I DPR: Berita Bohong Itu Dosa

Diskusi dengan Menkominfo dan Dewan Pers, Ketua Komisi I DPR: Berita Bohong Itu Dosa
Diskusi bersama Ketua Dewan Pers dan Menteri Kominfo di Pres room DPR. (Foto: Muslikhin/gonews)
Selasa, 10 Januari 2017 14:51 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menyatakan keinginannya masyarakat mendapat informasi yang benar, bahkan tidak menikmati'berita-berita bohong atau hoax.

"Masyarakat Indonesia harus mendapat berita yang benar , tanpa ada unsur kebohongan,"kata Abdul Kharis dalam diskusi News orang Hoax di media center gedung DPR Senayan, bersama Ketua Dewan Pers dan Menkominfo, Selasa(10/1/2017).

Politisi PKS ini mengingatkan, menyampaikan berita bohong sama saja berbuat dosa. Dan tidak ada satupun agama yang mengajarkan kebohongan. "Agama mana pun melarang kebohongan,"ujarnya.

Sebelumnya Abdul Kharis mengatakan, awalnya masyarakat Indonesia mempercayai media mainstraim. Namun dalam perkembangannya kepercayaan itu mulai bergeser , mulai berkurang trust nya pada media mainstraim. Masing-masing masyarakat menerima berita hoax sesuai seleranya.

Karena itu kata Abdul Kharis, jangan sampai masyarakat justru menikmati berita bohong. Sebetulnya kata dia, media dengan wartawan profesional, memiliki kompetensi disambut gembira oleh masyarakat. Karena itu perlu diketahui mana media dengan wartawan yang profesional mana yang tidak. "Jadi tidak perlu dikuatirkan,"ujarnya.

Terkait soal UU ITE, Abdul Kharis mengatakan, DPR ketika merevisi UU tersebut justru berangkat dari keinginan supaya tidak terlalu mudah menutup media. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/