Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
12 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
12 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
10 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Inflasi Harus Dikelola dengan Baik, Jika Tidak, Kasus Kenaikan Cabai di Pembuka Tahun 2017 Bisa Terus Berlanjut

Inflasi Harus Dikelola dengan Baik, Jika Tidak, Kasus Kenaikan Cabai di Pembuka Tahun 2017 Bisa Terus Berlanjut
Ilustrasi.
Senin, 09 Januari 2017 15:35 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ekonom Katalis Indonesia, Adi Wibowo mengatakan awal tahun 2017 ekonomi kita dibuka dengan kenaikan harga pangan, yaitu naiknya harga cabai di pasaran.

Tentu hal ini menjadi ancaman di pembuka tahun 2017. Apakah kenaikan harga pangan ini juga menguntungkan petani secara langsung? Ini yang mesti kita lihat lebih komprehensif.

"Kenaikan harga pangan ini apabila tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi ancaman selama tahun 2017," kata Wibowo kepada GoNews.co melalui pesan elektroniknya di Jakarta, Senin (09/01/2017).

Selain kenaikan harga pangan, ancaman inflasi yang tak kalah penting bagi kebutuhan masyarakat, menurut Wibowo adalah inflasi energi, dimana di awal tahun ini pemerintah mulai melakukan pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan 900 VA karena asumsi pemerintah bahwa adanya subsisi listrik yang salah sasaran.

Bersamaan dengan itu, pertamina resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum jenis pertamax, pertalite dan dexlite sebesar Rp300 per liter di semua daerah seiring dengan kondisi harga minyak mentah dunia.

"Tentu ini juga akan berdampak pada masyarakat berpendapatan menengah ke bawah secara sistematis dan signifikan yaitu harus menanggung beban hidup bulanan yang lebih tinggi," kata dia.

Lebih lanjut dikatakannya, trio inflasi yaitu inflasi pangan, inflasi tarif listrik, dan inflasi BBM segera harus dikelola dengan baik. Pasalnya, apabila tidak, akan berimplikasi pada kegiatan ekonomi yang lain.

"Diperlukan langkah antisipatif dan memanfatkan semua stakeholders yang dimiliki pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi lainnya bagi perekonomian nasional selama perjalanan 2017 mendatang. Belum lagi pertengahan tahun ke depan masyarakat akan menghadapi puasa ramadhan dan idul fitri," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/