Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
21 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
2
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
21 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
19 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
5
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
20 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fahri Hamzah: Kan Gagah Kalau FPI Cium Merah Putih, Kalau Gak Dilatih Bela Negara Terus Bela Siapa, Masak Bela Ahok?

Fahri Hamzah: Kan Gagah Kalau FPI Cium Merah Putih, Kalau Gak Dilatih Bela Negara Terus Bela Siapa, Masak Bela Ahok?
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. (Muslikhin/GoNews.co)
Senin, 09 Januari 2017 17:48 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, menilai kegiatan pelatihan bela negara yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) Banten bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak perlu dipermasalahkan. Sebab, hal semacam itu adalah sesuatu yang lazim dilakukan.

Dandim Lebak Resmi Dicopot Gara-Gara Latihan Bersama antara TNI dan FPI

"Kalau gak dilatih bela negara, bela siapa, masa suruh bela Ahok. Ya memang sebetulnya sekarang ini ada kepentingan bagi kita untuk memiliki pedoman-pedoman standar di dalam kesadaran bela negara," ujar Fahri, Senin (9/1), di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Menurut Fahri, bela negara pada zaman dahulu sudah terdapat di dalam pendidikan moral Pancasila, dan pada saat sekarang tercantum di kurikulum mata pelajaran kewarganegaraan. Namun sayangmya, hal tersebut dinilai belum cukup.

Oleh sebab itu, apabila ada kelompok sipil yang berkomitmen dengan negara kesatuan dan ingin dilatih wawasan menjadi bagian dari NKRI, maka hal itu tidak perlu ditolak.

"Bagaimana jadi pembela negara? Bagaimana jadi patriot yang yang yang yang harus dilatih, kalau tidak dilatih bela negara? Terus mau bela siapa, dia harus bela negara. Termasuk kalau seperti FPI, karena dia menganggap dirinya pembela agama. Pembela agama juga harus membela negara sehingga itu tidak boleh dipertentangkan begitu," tutur Fahri.

Fahri pun menyayangkan apabila pencopotan Dandim Lebak, Letkol Czi Ubaidillah, hanya karena alasan menggelar latian bersama antara FPI dan TNI.

"Kalau itu alasannya sangat disayangkan, dulu ada fungsi pembinaan teritorial. TNI kalaupun ada permintaan masyarakat agar dilatih kesadaran bela negara kah atau keterampilan bela negara kah? Ya harus. Kan gagah kalau FPI cium merah putih kan. Jadi, pemikiran kita jangan dikotomis. Pemikiran kita seperti itu bisa merusak konsepsi negara kesatuan juga," tutup Fahri.

Sebelumnya, Dandim Lebak, Letkol Czi Ubaidillah, dicopot dari jabatannya karena dinilai melakukan salah prosedur pada latihan bela negara.

Ubaidillah dinilai tidak melaporkan kegiatan pembinaan bela negara yang diikuti ormas kepada Danrem maupun Pangdam III Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra. Yang mana kegiatan latihan bela negara Kodim Lebak dilakukan terhadap anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) Banten. ***

Sumber:Jitunews.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/