Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
23 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
8 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Sosok Almarhum Damanhuri, Wartawan dan Guru Ngaji di Mata Menteri Agama

Sosok Almarhum Damanhuri, Wartawan dan Guru Ngaji di Mata Menteri Agama
Menteri Agama Lukman Hakim, usai menyolatkan Almarhum. (istimewa)
Senin, 02 Januari 2017 16:04 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Menteri Agama RI, Lukman Hakim, mengaku cukup dekat dengan almarhum Haji Damanhuri Zuhri, wartawan senior sekaligus guru ngaji awak Republika yang berpulang pada Senin (2/1) pagi.

Saat melakukan takziah ke rumah duka di Kampung Tulang Kuning, Parung, Bogor, Menag menyampaikan kesan dan pengalalamannya mengenal almarhum."Saya tahu almarhum jurnalis yang baik, selalu cover both side dalam menyampaikan berita dengan objektif, tidak ada pretensi, kepentingan tertentu," kata Menag.

Menag menilai almarhum Damanhuri memiliki karier jurnalis yamg baik. Kehidupan dan keseharian almarhum, kata Menag, merupakan seorang yang taat beragama dan kental akan kesederhanaan.Menurut Menag, jarang ada jurnalis yang memiliki semangat juang besar dan komitmen terhadap profesinya secara luar biasa.

Tidak hanya komitmen bagi profesi dan Republika sebagai tempatnya memgabdi, lanjut Menag, tetapi juga semangat dan ghirah almarhum terhadap bangsa dan negaranya.

"Saya juga dengar semangat beliau jauh lebih besar dari kemampuannya sendiri, yang seharusnya beliau banyak istirahat," katanya menambahkan.

Menag mengaku termasuk orang yang cukup dekat dengan almarhum. Selain merupakan adik tingkat saat menimba ilmu di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Menag lebih berkenalan dekat saat kembali bersua di ibukota Jakarta. Saat almarhum menjadi jurnalis Republika, Lukman sedang aktif sebagai anggota dewan perwakilan rakyat. ***

Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Lingkungan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/