Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
22 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kemenpar: Tiga Provinsi yang Jadi Model Wisata Halal di Indonesia Adalah Aceh, Sumbar dan NTB

Kemenpar: Tiga Provinsi yang Jadi Model Wisata Halal di Indonesia Adalah Aceh, Sumbar dan NTB
Wisata baru Kelok 9 Sumatera Barat. (istimewa)
Senin, 02 Januari 2017 01:26 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kementerian Pariwisata menyebutkan terdapat tiga provinsi yang dapat dijadikan model wisata halal di Tanah Air. Ketiga provinsi itu ialah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat, dan Aceh.

Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata Tazbir mengatakan provinsi lain juga dapat menyediakan layanan wisata halal. Pasalnya, layanan halal dapat menjadi salah satu nilai tambah untuk memberi jaminan kepada wisatawan. 

"Banyak negara yang mulai menawarkan wisata halal. Agen travel dari Cina, misalnya, berani menjual wisata halal dengan destinasi dan hotel yang menyediakan layanan halal," ujarnya seperti dikutip GoNews.co dari Bisnis.com, Minggu (1/1/2017).

Tazbir menjelaskan, untuk mendorong pertumbuhan wisata halal di Tanah Air butuh kerja sama semua pelaku pariwisata. Tantangan utama saat ini ialah menyamakan persepsi pelaku usaha untuk mulai menggarap wisata halal. 

"Tantangan kami ialah menyamakan persepsi pelaku industri pariwisata perihal wisata halal ini," ujar sekretaris tim kelompok kerja percepatan wisata halal itu.

Adapun Global Muslim Travel Index (GMTI) 2016 menyebutkan pasar wisata halal dunia tumbuh sangat cepat. Pada 2015, GMTI mencatat terdapat 117 juta wisatawan muslim. Jumlah wisatawan muslim diproyeksikan mencapai 168 juta pada 2020 dengan pengeluaran para wisatawan muslim mencapai US$ 200 miliar. 

Laporan yang sama menempatkan Indonesia pada posisi keempat sebagai negara keempat tujuan favorit wisatawan asal negara anggota Organization of Islamic Cooperation (OIC). Posisi Indonesia itu meningkat pada 2015 yang berada di posisi keenam. Posisi puncak masih ditempati oleh Negeri Jiran, Malaysia. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/