Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
17 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
14 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Sambil Bawa Jenazah Kerabatnya, Puluhan Warga Mengamuk di Kantor BNN Kaltim

Sambil Bawa Jenazah Kerabatnya, Puluhan Warga Mengamuk di Kantor BNN Kaltim
ilustrasi
Kamis, 29 Desember 2016 23:03 WIB
SAMARINDA - Puluhan warga mengamuk di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur, Kamis (29/12). Hal tersebut dipicu kematian Noviandi, seorang warga yang diduga sebagai pelaku penikaman anggota BNN Provinsi Kaltim.

Sambil berteriak-teriak, warga yang emosi datang dengan membawa jenazah Noviandi. Warga juga sempat memecahkan kaca depan dan belakang Kantor BNN Kaltim.

Ratusan personel kepolisian, termasuk personel Brimob bersenjata laras panjang yang disiagakan, tidak bisa berbuat banyak saat warga menerobos masuk mencari seorang petugas BNN Provinsi Kaltim yang dinilai bertanggung jawab atas kematian Noviandi.

Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Eriadi, yang datang ke lokasi sempat berupaya menenangkan warga agar tidak berbuat tindak kekerasan.

Eriadi mengatakan masih melakukan penyelidikan apakah warga yang meninggal tersebut merupakan pelaku penikaman terhadap anggota BNN Kaltim.

"Kami menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya korban. Tentu, kami akan melakukan penyelidikan, apakah benar dia pelaku penikaman atau bukan," ujarnya.

Menurutnya, warga membawa jenazah Noviandi karena menuntut kejelasan atas kematiannya yang sempat diamankan petugas ke kantor BNN Kaltim.

"Semestinya kalau ada penegakan hukum harus ada kejelasan dan itulah yang warga tuntut, sehingga membawa jenazah kerabat mereka ke Kantor BNN Kaltim karena menuntut keadilan atas penegakan hukum yang berdampak pada kematian korban," ujar Eriadi.

Sementara, salah seorang anggota BNN Kaltim yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, penikaman itu terjadi saat dilakukan penggerebekan di Jalan Kakap pada Ahad (25/12) malam.

Saat hendak ditangkap, Noviandi dan rekannya langsung menyerang dan menikam salah seorang personel kepolisian dari Polres Malinau yang ditugaskan di BNN Kaltim.

"Anggota BNN Kaltim itu mengalami lima luka tikaman dan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie Samarinda," kata sumber tersebut.

Noviandi akhirnya ditangkap pada Rabu (28/12) sore dan terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas akibat mencoba melawan saat akan ditangkap. Sementara satu orang yang diduga rekan Noviandi berhasil kabur pada penyergapan tersebut.

Anggota BNN Kaltim bersama personel kepolisian, lanjut sumber tersebut, sudah bersiaga sejak Kamis dinihari, setelah Noviandi dinyatakan meninggal diduga kehabisan darah akibat luka tembak di kakinya.(rol)

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Lingkungan, Kalimantan Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/