Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
3
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
4 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
2 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Korban Pembunuhan Sadis di Pulomas Baru Saja Menangkan Tender Proyek GBK

Korban Pembunuhan Sadis di Pulomas Baru Saja Menangkan Tender Proyek GBK
Rumah tempat pembunuhan sadis di Pulomas. (liputan6.com)
Selasa, 27 Desember 2016 21:08 WIB
JAKARTA - Dodi Triyono (59 tahun), korban pembunuhan sadis di rumahnya di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12), merupakan alumnus Jurusan Arsitek Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).

Sarjono, salah satu teman kuliah Dodi, mengatakan, teman satu angkatannya itu ramah dan suka mengobrol. amun, lanjut Sarjono, Dodi tampak berbeda saat acara reuni pada Jumat, 23 Desember lalu. "Tidak ada tanda khusus, tapi terkahir kemarin saat reuni di FX Sudirman, dia lebih banyak diam dari biasanya," ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa, 27 Desember 2016.

Ia pun memgaku sempat menanyakan alasannya, tapi Dodi menjawab bahwa dia tak punya masalah apapun. Manurut Sarjono, Dodi saat ini bekerja sebagai pengusaha properti. "Sekarang dia developer, pengusaha propertilah. Dia kayaknya kerja sama dengan orang lain. Tapi persisnya bagaimana saya tidak tahu, yang saya tahu dia pengusaha sukses," katanya.

Adik ipar Dodi, Dewi, membenarkan bahwa Dodi bekerja sebagai pengusaha properti. Bahkan menurut Dewi, Dodi baru saja memenangkan tender proyek di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. "Dia (Dodi) pemimpin proyek di Senayan tapi izinnya belum keluar," ujarnya.

Selain menjadi pengusaha sukses, Dodi juga dikenal sebagai ketua RT di lingkungan rumahnya. "Dia Pak RT di rumah keduanya," ucapnya.  "Pak Dodi orangnya punya jiwa sosial yang tinggi. Senang bersosialisasi banget," kata Wiransyah, tetangga Dodi.

Dodi ditemukan tewas bersama lima orang lainnya di kamar mandi rumahnya. Mereka adalah Dodi Triono, 59 tahun, kedua anak Dodi yaitu Diona Arika, 16 tahun dan Dionita Gemma, 9 tahun, Amel, 10 tahun. Adapun Amel adalah teman bermain anak korban yang engah menginap di rumah korban. Selain itu, dua sopir keluarga, Yanto dan Tasrok juga ikut tewas.

Ada pula lima orang ditemukan di lokasi yang sama dalam keadaan hidup. Mereka adalah ZK, 13 tahun, Emi, 41 tahun, Santi, 22 tahun, Fitriani, 23 tahun dan Windy, 23 tahun. Mereka diduga disekap sejak Senin, 26 Desember 2016 sore.

Pertama kali yang menemukan para korban adalah Sheila Putri, teman kuliah Diona. Sheila mendatangi rumah korban seelah penasaran karena tak bisa menghubungi Diona sejak Senin sore, padahal keduanya berjanji untuk pergi bersama.***

Editor:hassan b
Sumber:tempo.co
Kategori:DKI Jakarta, Hukum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/