Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
20 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
22 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
21 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
20 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
6 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jangan Tidur dalam Keadaan Marah, Ini Dampak Buruknya...

Jangan Tidur dalam Keadaan Marah, Ini Dampak Buruknya...
ilustrasi
Minggu, 25 Desember 2016 14:04 WIB
KITA sering mendengar nasihat lawas yang menganjurkan untuk tidak pergi tidur dalam keadaan marah. Sekarang, para peneliti lewat studi ilmiah telah mengungkapkan alasannya.

Penelitian yang dilakukan tim dari Beijing Normal University itu telah diterbitkan pada jurnal Nature Communications. Studi mengungkap, mereka yang tidur dalam keadaan marah atau merasakan emosi negatif lain cenderung memiliki masalah dengan penyimpanan memori.

Yunzhe Liu, penulis utama studi yang juga merupakan mahasiswa neurosains di University College London menjelaskan, normalnya tidur membantu manusia memproses informasi dan menyimpan memori.

Selama tidur, otak tak berhenti bekerja membuat memori baru, melakukan konsolidasi memori, dan mengaitkannya dengan memori yang lebih dulu ada.

Sebagai contoh, kata Dia, tidur sebelum belajar terbukti dapat membantu otak menyiapkan formasi memori yang tepat. Sayangnya, emosi negatif akibat bertengkar sebelum tidur dapat berdampak buruk terhadap proses itu dan membuat memori negatif bertahan lama di otak.

Liu dan tim membuktikannya dengan meneliti 73 mahasiswa pria di Inggris dengan teknik khusus. Mereka diminta melihat foto-foto wajah netral sekaligus foto bermuatan negatif yang menyedihkan atau mengerikan, lalu dilihat dampaknya dengan pemindaian aktivitas otak.

Eksperimen tersebut diulang hingga beberapa hari dan para peserta rupanya mengalami kesulitan melupakan memori mengenai gambar buruk yang mereka lihat. Liu menjelaskan, memori buruk itu tetap tinggal dalam waktu lama dan tak terproses layaknya kondisi normal.

"Kami percaya temuan bahwa otak menahan memori tertentu bisa berguna untuk penanganan stres akibat trauma, meski belum dapat serta-merta diaplikasikan," tuturnya.(rol)

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/