Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
21 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hindari Pemborosan Saat Rayakan Natal, Ini Tipsnya

Hindari Pemborosan Saat Rayakan Natal, Ini Tipsnya
Ilustrasi. (net)
Minggu, 25 Desember 2016 16:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Hari ini, umat Kristiani merayakan sukacita Natal tepatnya pada 25 Desember 2016. Dalam merayakan hari besar keagamaan seperti Natal, setiap tentu akan menampilkan yang terbaik untuk merayakannya, tapi sering kali apa yang ditampilkan justru berlebihan dan memboroskan keuangan.

Lalu apa yang harus dilakukan supaya merayakan Natal tidak boros namun tetap menampilkan yang terbaik ?

Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan, Natal merupakan salah satu perayaan rutin yang sudah terjadwalkan di dalam kalender tahunan. Semestinya setiap orang sudah tahu berapa besar anggaran yang dikeluarkan ketika merayakan Natal pada tahun sebelumnya.

Estimasi anggaran pun menjadi kunci utama untuk menghindari pemborosan keuangan pada saat merayakan Natal.

"Ketika kita sudah tahu anggaran Natal di tahun lalu berapa, tentu anggaran itu akan dipersiapkan untuk Natal berikutnya. Artinya ada sejumlah dana yang disisihkan dari total pendapatan atau menjadi dana tabungan yang diperuntukkan untuk merayakan Natal nantinya,"papar Andi seperti dikutip GoNews.co dari Okezone.com, Minggu (25/12/2016)

Meski begitu, Andi mengatakan, masih banyak orang yang dananya berlebih dari estimasi yang dibuat. Untuk kejadian seperti ini, maka dibutuhkan estimasi kedua sebagai dana tambahan untuk estimasi budget pertama.

"Bagi pemborosan dana seperti ini, diperlukan kedisiplinan. Harus memikirkan kebutuhan hidup ke depan seperti apa, jika tidak maka setelah Natal menjadi beban tambahan keuangan,"ujarnya.

Menurut Andi, meski perayaan hari keagamaan bersifat emosional, di mana setiap orang bersedia memberikan apapun untuk merayakan momen ini. Setiap orang harus sadar bahwa momen ini bukan kejadian darurat.

"Merayakan Natal kan bukan berarti harus boros. Merayakan Natal itu dengan hati bersih dan hari yang ikhlas," sarannya. ***

Sumber:okezone.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/