Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
23 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
19 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
19 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
20 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Sosok Kakek 75 Tahun asal Jawa Barat Mengabdi Tanpa Lelah di Pemda Riau Selama 25 Tahun, Meski Tak Seimbang dengan Upahnya

Sosok Kakek 75 Tahun asal Jawa Barat Mengabdi Tanpa Lelah di Pemda Riau Selama 25 Tahun, Meski Tak Seimbang dengan Upahnya
Kakek Sudita, Penjaga keamanan Mess Pemda Riau. (foto: Muslikhin/GoNews)
Sabtu, 10 Desember 2016 17:06 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Meski sudah tak muda lagi, sosok kakek asal Subang Jawa Barat yang mengabdi di Pemda Riau sejak era Gubernur Riau Soeripto, hingga era Arsyadjuliandi Rachman ini tetap semangat menjalankan tugasnya di Mess Pemda Riau di Kawasan Slipi Jakarta Barat.

Senyum dari raut muka yang sudah tampak keriput selalu terlihat jika bertemu dengan siapapun baik tamu yang menginap maupun orang-orang yang yang hanya sekedar duduk-duduk menikmati kopi di kantin Mess Pemda tersebut. Pak Dita biasa ia dipanggil, kakek bernama Sudita yang sudah berusia 75 tahun ini setidaknya sudah mengabdi sebagai security selama 25 tahun.

Awal masuk tahun 1991, Sudita hanya bergaji sekitar Rp150 ribu perbulan. Hingga 2016 ini ia sudah mendapat gaji sekitar Rp2,400 ribu. Keikhlasannya mengabdi memang tak sebanding jika dinilai dari gajinya yang sekarang. Betapa tidak, untuk biaya transportasi saja, Sudita yang tinggal di kawasan Cikeas, dengan 3 kali naik angkutan umum harus menghabiskan ongkos sekitar Rp15 ribu, itu artinya jika pulang pergi sudah menghabiskan Rp30 ribu.

"Ya begitulah adanya mas, untuk biaya transportasi saya sebulan ya sekitar Rp900 ribu belum untuk makan saya. Dengan gaji itu ya alhamdulillah saya bisa menyisakan sekitar Rp 1,5 juta," ungkap Sudita kepada GoNews.co, Sabtu (10/12/2016) siang.

Iapun berharap, ada rasa iba dari Pemerintah Daerah, khusunya Badan Penghubung Riau di Jakarta, untuk memberikan kebijakan terbaik terkait transportasi.

"Iya maunya saya begitu, tapi kan tergantung pimpinan disini bagaimana. Kalau soal cukup atau tidak ya mas tau sendirilah apa-apa serba mahal kan," katanya.

Diakuinya, meski bergaji kecil, pada era kepemimpinan Saleh Djasit dan Rusli Zaenal, dirinya masih lebih terperhatikan. "Jaman pak Rusli saya masih lumayan diperhatikan mas. Saya diberi fasilitas kamar atau mess disini, jadi saya tidak perlu bolak-balik Cikias. Tapi saat itu kebetulan ada juru masak yang tidak punya tempat tinggal, saya kasihkan ke mereka," paparnya.

Sudita tergolong pekerja keras, selain bertugas sebagai security, ia juga tampak tak mau berpangku tangan dalam pos jaga. Ia menyibukkan diri dengan pekerjaan lain seperti menyapu, dan membersihkan sampah di halaman Mess itu. Setiap harinya, Sudita juga bekerja dalam kurun waktu sekitar 12 jam lamannya.

Satu harapan dan permintaannya, jelang ia pensiun, ia ingin supaya Pemda memberikan tambahan seperti uang transport yang selama ini ia tidak pernah terima. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/