Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
2
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
3
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
4
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
Olahraga
1 jam yang lalu
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
5
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
Umum
51 menit yang lalu
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
6
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Umum
44 menit yang lalu
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Maauwo, Ratusan Warga Saling Berebut Ikan Motan di Danau Bakuok Kampar

Maauwo, Ratusan Warga Saling Berebut Ikan Motan di Danau Bakuok Kampar
Ratusan warga turun menjala ikan di Danau Bakuok.
Minggu, 13 November 2016 17:43 WIB
Penulis: Fahrul Rozi
PEKANBARU - Ratusan warga saling berlomba menjala ikan di Danau Bakuok, Desa Aur Sati, Tambang, Kabupaten Kampar, Minggu (13/11/2016). Pesta tradisi Maauwo Danau adalah kegiatan tahunan bagi warga setempat untuk mendapatkan ikan di danau larangan.

Acara yang dikemas paket pariwisata Festival Maauwo Danau Bakuok ini selalu mendapat sambutan bahagia bagi warga Kampar. Mulai pagi, ratusan warga sudah memenuhi areal yang terletak berjalak sekitar 5 kilometer dari Jalan Lintas Pekanbaru-Bangkinang. Warga kemudian dengan peralatan menangkap ikan langsung mengarungi danau.

"Ini merupakan waktu yang sangat ditunggu bagi warga kami. Karena selain pada saat maauwo, ikan di danau ini tidak boleh ditangkap. Hasil tangkapan ini untuk dimakan dan sebagian untuk dijual," kata Nurhadi, salah seorang warga.

Hadi menyebutkan, Danau Bakuok adalah danau larangan adat dalam rangka untuk melestarikan kekaayaan hayati sebagai perwujudan nilai budaya setempat. Di danau ini juga dihuni ikan khas yaitu Motan. "Kalau panen sebelum maauwo ada denda adatnya. Kalau dulu, panen ini selepas kejadian banjir yang hampir tiap tahun di sungai Kampar," jelas Nurhadi lagi.

Ribuan pengunjung pun padat datang dari berbagai wilayah di Riau bahkan dari provinsi tetangga. Mereka selain ingin melahir tradisi juga sebagai alternatif berwisata murah dengan membawa sejumlah anggota keluarga.

Baca Juga: Wisata Mauwo Danau Bakuok Kampar

Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman yang hadir dan membuka langsung Festival Maauwo Danau Bakuok mengaku sangat terkesan dengan kegiatan tersebut.

"Saya tadi terkejut ramai, tak kalah dengan tempat lain yang saya kunjungi di tempat lain. Tak kurang sepuluh ribu masyarakat hadir. Ini pertama kali saya lihat kegiatan ini," kata Gubri.

Andi Rachman juga mengatakan, potensi wisata mencari ikan larangan secara serentak tersebut sudah waktunya diangkat secara serius di tingkat provinsi. Pemprov Riau telah membangun balai adat dan bantuan lain di area danau sebagai bentuk komitmen memajukan pariwisata?.

?"Kegiatan ini juga menumbuhkan ekonomi masyarakat. Pemprov akan menganggarkan dana untuk menata lingkungan ini dengan baik dan menjadi tempat wisata terbaik di Kabupaten Kampar.," sambungnya.

?Kegiatan ini juga sejalan dengan pemerintah pusat dalam sektor pariwisata yang diharapkan menyumbangkan dana yang cukup besar kepada negara. ***

Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/