Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
13 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
12 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
13 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
12 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  Umum

Harga Sembako di Pasar Tradisional Sibuhuan Melonjak

Harga Sembako di Pasar Tradisional Sibuhuan Melonjak
Idar Daulay, pedagang cabai merah di pasar tradisional Sibuhuan, Palas, Selasa (8/11/2016). Sepekan terakhir, harga sembako di Palas melonjak.
Selasa, 08 November 2016 19:02 WIB
Penulis: Sufriady Halomoan

PADANG LAWAS-Harga Sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas (Palas) melonjak. Melonjaknya harga sembako di wilayah Kabupaten Palas terjadi sepekan terakhir ini.

Kenaikan harga sembako itu diakui Lenni Marlina pedagang telur dan beras di pasar tradisional Sibuhuan.  Dia menyatakan harga telur naik sebesar Rp 2 ribu perpapan, sebelumnya Rp 33 ribu perpapan sekarang menjadi Rp 35 ribu perpapan.

“Harga beras lokal juga mengalami kenaikan sebesar Rp 20 ribu perkarung, yang sebelumnya hanya Rp 260 ribu perkarung sekarang menjadi Rp 280 ribu perkarung, ungkapnya kepada GoSumut Selasa (8/11/2016).

Idar Daulay dan Ummi pedagang cabai merah juga mengakui harga cabai merah sepekan ini mengalami kenaikan. Harga cabai merah kemarin hanya mencapai kisaran Rp 84-85 ribu per kilogram, sekarang harga jual kita ke pembeli sekitar Rp 90 ribu per kilogram. Jadi naik sekitar Rp 5-6 ribu perkilogram.

Ironisnya lagi, hari pekan kemarin (Senin) harga cabai merah mencapai Rp 95 ribu perkilogram, dan sekarang harga cabai merah hanya bisa turun sekitar Rp 90 ribu perkilogram. Padahal seminggu yang lalu cabai itu masih bisa kita jual sekitar Rp 60-70 ribu perkilogram,” terangnya.

Dijelaskan, harga bawang merah juga mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu perkilogram, sehingga harga jualnya mencapai Rp 35 ribu perkilogram, sebelumnya hanya sekitar Rp 30 ribu perkilogram. Bawang putih juga mengalami kenaikan dari Rp 32 ribu perkilogram menjadi Rp 35 ribu perkilogram.

Sementara itu kata mereka, harga minyak goreng juga mengalami kenaikan dari Rp 11 ribu perkilogram menjadi Rp 11.500 rupiah. Harga daging ayam potong juga mengalami kenaikan Rp 4 ribu perkilogram, dari Rp 30 ribu perkilogram sekarang menjadi Rp 34 ribu perkilogram.

“Akibat naiknya harga daging ayam potong itu, penjualan setiap harinya mengalami penurunan. Biasanya masih bisa terjual 300-350 kg perhari, sekarang hanya terjual sekitar Rp 200 ribu perharinya,” ungkap Siti Hawa pedagang ayam  kepada GoSumut.

Kenaikan harga daging ayam potong kata Siti Hawa akibat pakan ayam potong di pasaran mengalami kenaikan, sehingga penyuplai ayam potong ke pasar Sibuhuan menaikkan harganya ke penjual.

 “Hanya saja, harga sembako yang masih stabil antara lain cabai rawit sekitar Rp 13-14 ribu perkilogram, tomat sekitar Rp 8 ribu perkilogram, jeruk nipis Rp 12 ribu perkilogram, jahe Rp 14 ribu perkilogram, dan wortel masih tetap Rp 8 ribu perkilogram,” terangnya.

Dijelaskan lagi, harga susu sapi masih stabil dijual sekitar Rp 8 ribu perkaleng, dan gula pasir juga harganya masih tetap sekitar Rp. 11 ribu perkilogram.

Editor:Wie Dya
Kategori:Ekonomi, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/