Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
19 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
17 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
19 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
17 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
3 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

BPJS Minta Dukungan Dinkes Soal Kekurangan Stok Darah di Daerah

BPJS Minta Dukungan Dinkes Soal Kekurangan Stok Darah di Daerah
Logo BPJS Kesehatan. (Panduanbpjs.com)
Senin, 07 November 2016 23:37 WIB
Penulis: Fatih Al Rizki
MEDAN - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meminta dukungan Dinas Kesehatan Sumatera Utara agar dapat membantu memenuhi kebutuhan stok darah di daerah.

Sebab selama ini, Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di sejumlah kabupaten/kota di Sumut, kerap menghadapi kesulitan dalam hal memperoleh ketersediaan kebutuhan darah ini.

"Kita minta dukungan agar di daerah bisa ada solusi tentang ketersedian darah. Supaya pasien-pasien di daerah tidak kesulitan mengenai persoalan darah lagi," ungkap Kepala Divre Regional I BPJS Kesehatan Sumut-Aceh, Ferry Aulia diwakili Kepala BPJS Kesehatan Medan Sudarto, Senin (7/11/2016) di Medan.

Sudarto mengatakan, yang memiliki wewenang untuk mengatur soal darah ini tentunya adalah Dinas Kesehatan. Sementara BPJS kesehatan sifatnya hanya sebagai pengguna saja.

"Dinas kesehatan dapat mengoordinasikannya ke rumah sakit yang ada. Karena wewenang koordinasi ada di dinas, bukan di kita," sebutnya.

Untuk itu, sambung Sudarto, dengan adanya dukungan dari Dinas Kesehatan, maka persoalan kebutuhan darah diharapkan dapat tertanggulangi. Supaya, peserta JKN di daerah tidak lagi mengalami kekurangan atas kantung darah.

"Jadi dukungannya agar bisa tersedia. Karena ada regulasinya dengan PMI, jadi bagaimana rekomendasinya biar ketersediaan darah di daerah bisa cukup," tandasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Agustama mengakui bahwasanya memang selama ini ada keluhan mengenai kekurangan darah yang terjadi di daerah. Namun, katanya lagi, untuk darah, di daerah juga ada Palang Merah Indonesia (PMI) yang bertugas untuk menyediakan stok darah.

"Unit Transfusi Darah kan tidak boleh di rumah sakit, jadi wewenang PMI. Sedangkan untuk kebutuhannya, juga ada di bank darah rumah sakit pemerintah," sebutnya.

Begitupun, Sekretaris Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) dr Imelda L Ritonga mengakui bahwasanya persoalan kekurangan kebutuhan darah di daerah memang menjadi persoalan. Namun begitu, untuk di Kota Medan persoalan darah ini selalu terpenuhi.

"Di daerah memang untuk darah masih kekurangan, berbeda dengan di Medan. Kalau di Medan ketersediaannya masih bisa selalu terpenuhi," ujarnya.

Editor:Arif
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/