Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
21 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
17 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
16 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Jelang Pertarungan Menuju DKI 1

Jumlah Pemilih Jakarta Utara Berkurang, Adian Napitupulu: Ini Mencurigakan

Jumlah Pemilih Jakarta Utara Berkurang, Adian Napitupulu: Ini Mencurigakan
Jum'at, 28 Oktober 2016 17:32 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Jelang pemilihan calon gubernur DKI Jakarta, pihak KPUD DKI menyampaikan bahwa pemilih di Jakarta Utara berkurang sekitar 310.000 orang. Atas pengumumuman tersebut, politisi PDIP Adian Napitulu merasa curiga dengan berkurangnya jumlah tersebut.

"Ini sesuatu yang aneh karena dari 2014 ke 2016 umumnya pemilih cenderung bertambah. Ini kok malah berkurang, jumlah nya tidak tanggung tanggung tapi sebanyak 310.000 orang," ujarnya kepada GoNews.co, Jumat (28/10/2016) melalui pres releasenya.

Kenapa ada pengurangan sebesar itu? Menurutnya ada beberapa kemungkinan. Pertama, terjadi exodus massal seperti layaknya di daerah daerah perang. Kedua, ada meninggal massal serentak mungkin saja dan terorganisir seperti peristiwa bunuh diri massal atau dikarenakan wabah penyakit menular.

"Sangat aneh. Kemungkinan ke tiga terjadi genocida (pembataian massal) di Jakarta Utara tapi kita tidak tahu. Kemungkinan lain tapi sulit diterima akal, mungkin ada ratusan ribu orang yang usianya justeru turun bukan naik, misalnya tahun 2014 umurnya 17 tahun tapi tahun ini umurnya turun jadi 15 tahun atau mungkin kombinasi dari kesemua kemungkinan itu, dan ini jelas tidak bisa diterima akal sehat," tukasnya.

Agak rumit diterima akal. Menurutnya, kalau dari 1.336.025 pemilih saat Pilpres kemudian hari ini jumlah pemilih berkurang menjadi 1.025.045 maka tiap hari dari tahun 2014 sampai 2016 rata rata yg meninggal atau pindah ada 420 an orang.

"Di Jakarta Utara ada 6 kecamatan dan 32 kelurahan. Dengan berkurang nya 310.000 pemilih maka rata rata dalam 2 tahun terakhir di tiap kelurahan ada 9.600 pemilih yang "hilang". Aneh seribu persen aneh. Pada pilpres 2014 perolehan suara Jokowi Jk di Jakarta Utara sekitar 516.000 sementara Prabowo Hatta sekitar 342.000 dengan selisih sekitar 174.000 suara memenangkan Jokowi JK," bebernya.

Dari perolehan suara Pilpres dan perbandingan nya dengan perolehan suara Pileg, Jakarta Utara memang kantong Suara PDI Perjuangan sejak lama. "Berkurangnya suara yang terdaftar sebagai pemilih di Jakarta Utara sebesar 310.000 pemilih menjadi angka yang perlu di kaji mendalam apakah pengurangan itu benar adanya atau ada permainan dibaliknya," tandasnya.

"Kalau benar memang dikemudian hari ditemukan ada permainan pat gulipat di balik ini, maka kondisi pilkada DKI memang jauh dari sehat," pungkas dia. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/