Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
13 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
16 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
22 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
12 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Home  /  Berita  /  Umum

Warga : Ganti Rugi Rp. 1,5 Juta Mana Cukup

Warga : Ganti Rugi Rp. 1,5 Juta Mana Cukup
Suasana penertiban dan protes warga terhadap penertiban yang dilakukan PT KAI Divre I Sumut. (GoSumut/James Aries)
Rabu, 26 Oktober 2016 16:30 WIB
Penulis: James Aries
MEDAN - Penertiban rumah warga yang berada di daerah pinggiran rel, tepatnya di Jalan Timah Medan, Kecamatan Medan Area, Rabu (26/10/2016) ditertibkan. Warga yang ada di lokasi keberatan dengan penertiban bangunan mereka oleh pihak PT KAI Divre I Sumut melalui petugas dari kepolisian.

Menurut mereka, lahan tempat berdirinya bangunan mereka selama ini tidak mengganggu akses pembangunan jalur rel ganda yang sedang berlangsung. Keberatan yang mereka lontarkan semakin memuncak karena pihak PT KAI hanya memberikan ganti rugi senilai Rp 1,5 juta untuk setiap bangunan yang ditertibkan.

"Ganti rugi 1,5 juta mana cukup. Untuk mengangkut barang-barang saja itu kurang. Di mana lagi kami tinggal. Untuk mendapatkan tempat tinggal sementara kami sudah sulit," kata seorang warga bernama Ida (45).

Pantauan Go Sumut di lokasi penertiban, warga masyarakat yang keberatan terlihat mulai melakukan pembongkaran sendiri bangunan mereka. Pihak PT KAI yang dikawal ratusan polisi dan TNI sendiri terlihat masih menunggu pembongkaran yang dilakukan sendiri oleh warga masyarakat.

"Kami sudah puluhan tahun disini, dan kami juga selalu membayar Rp 1,5 juta per tahun untuk bisa tinggal di lokasi ini. Sekarang malah mau digusur," kata Ida.

Editor:Arif
Kategori:Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/