Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
11 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
10 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
10 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
10 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

'Ancaman Narkoba Lebih Ngeri Ketimbang Serangan Militer'

Ancaman Narkoba Lebih Ngeri Ketimbang Serangan Militer
Jum'at, 21 Oktober 2016 12:54 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengingatkan bahwa ancaman yang paling serius adalah gerakan kriminal narkoba. Karena tujuan untuk melumpuhkan pola pikir kebanggaan bangsa Indonesia, nilai budaya, dan segala yang menyangkut kepribadian bangsa Indonesia.

Oso sapaan akrab Oesman Sapta menyampaikan hal itu ketilka membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Aula Makodam XII Tanjungpura di Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (21/10).

Sosialisasi ini diikuti oleh 530 peserta, terdiri dari para perwira, tamtama dan bintara se Garnizun Pontianak. Lebih lanjut Oesman Sapta menegaskan, satu-satu jalan untuk mengintervensi bangsa Indonesia yang bisa dilakukan adalah dengan cara merusak moral generasi bangsa.

"Kalau intervensi fisik dengan cara merebut kedaulatan, TNI sangat mampu mengatasi hal-hal yang bersifat keamanan. TNI kita luar biasa," ungkap Oso dalam rilis Humas MPR.Ancaman lewat narkoba ini luar biasa. Mereka memasukkan narkoba ke Indonesia terbesar di dunia. Kalau ini masalah narkoba ini tidak ditanggulangi, kata Oso, maka hancurlah martabat bangsa.

Lucunya, kata Oso, orang tua baik swasta, sipil, TNI, Polri maupun pejabat eksekutif, menteri dan lainnya, kalau anaknya terkena narkoba maka ia berusaha melindungi supaya orang lain tidak tahu kalau anaknya terkena narkoba.

"Jadi ancaman lewat narkoba ini lebih ngeri dari serangan militer. Musuhnya tidak ketahuan," ujarnya.

Nah, untuk mengatasi ini, tegas Oso, adalah dengan cara terus-menerus menyosialisasikan Empat Pilar. Dinding pertahanan yang terakhir adalah Empat Pilar. Karena di dalam Empat Pilar, menurut Oso, dimana setiap pilarnya ada makna, ada pertahanan, ada ketahanan, ada rasa kebanggaan terhadap rasa memiliki bangsa Indonesia.

"Hanya itu satu-satu cara untuk mempertahankan negara kita," ujar Oso.

Sosialisasi ini selain dihadiri para pemateri, yaitu Prof. Bachtiar Aly (Ketua Fraksi Nasdem di MPR), Zainut Tauhid Sa'adi (Ketua Fraksi PPP MPR) dan Ma'ruf Cahyono (Sesjen MPR). Juga dihadiri Pangdan XII Tanjungpura Mayjen TNI Andhika Perkasa.

Selaku tuan rumah, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Andhika Perkasa menyatakan, acara sosialisasi ini merupa peristiwa istimewa untuk Kodam XII Tanjungpura. Karena dihadiri oleh pimpinan lembaga tinggi negara beserta anggota MPR, dan Sesjen MPR. (rls)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/