Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
14 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
14 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
12 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
13 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

MES Sosialisasi Bertransaksi Lewat Asuransi Syariah di Masyarakat Riau

MES Sosialisasi Bertransaksi Lewat Asuransi Syariah di Masyarakat Riau
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Abdul Wahid (berbaju hijau).
Kamis, 20 Oktober 2016 13:13 WIB
Penulis: Fahrul Rozi
PEKANBARU - Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Riau, Abdul Wahid mengatakan, perekonomian syariah harus terus disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya daerah pedesaan. Di mana selama ini masyarakat belum terbiasa mengenal ekonomi berbasis syariah tersebut.

Hal itu diungkapkan saat membuka kegiatan Seminar Sejahtera Bersama Asuransi Syariah, Kamis (20/10/2016), di aula Fakultas Agama Islam Universitas Islam Riau (UIR), Marpoyan.

"Dulu ingin bertransaksi kita tidak mengenal ekonomi syariah. Sampai sekarang juga tidak terealisasi. Masyarakat lebih senang untuk menggunakan transaksi konvensional. Padahal transaksi Syariah adalah sistem pengembangan sesuai dengan syariat agama," ujarnya.

Menurut Abdul Wahid, selama ini di desa lebih banyak tengkulak. Alangkah baiknya, ekonomi syariah diperkenalkan melalui sosialisasi yang terus dilakukan. "Saya berharap di Perguruan Tinggi juga bisa mempergunakan transaksi syariah," sampainya.

Baca Juga: Wahid Didukung Calon Bupati Inhil

Dikatakan, di luar negeri sistem syariah ini sekarang berkembang pesat. Karena jelas lajur haram dan halal. Syariah juga sistem yang adil dan tidak menimbulkan riba.

"Lembaga syariah di desa tidak berkembang pesat, karena tidak adanya perekeonomian tingkat desa. Padahal dana desa bisa digunakan secara syariah. Transaksinya secara syariah," ungkap anggota DPRD Riau ini.

Dari pengamatan Abdul Wahid, pangsa pasar ekonomi syariah sangat luar biasa dengan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah Muslim. Semua jelas saling menguntungkan dan bertransaksi secara halal berlandaskan ekonomi syariah Islam.***

Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/