Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
9 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
9 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
3
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
9 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
4
Dailami Firdaus Imbau Penggratisan Parkir di Tempat Ibadah
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Dailami Firdaus Imbau Penggratisan Parkir di Tempat Ibadah
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
5 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Pemprov DKI Bangun Pengolahan Sampah Modern di Rorotan
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Pemprov DKI Bangun Pengolahan Sampah Modern di Rorotan
Home  /  Berita  /  Riau

Unri Teliti Potensi Bisnis Ikan Bakut Pelalawan karena Kaya Protein dan Bisa Dijadikan Obat Vitalitas di Singapura

Unri Teliti Potensi Bisnis Ikan Bakut Pelalawan karena Kaya Protein dan Bisa Dijadikan Obat Vitalitas di Singapura
Ir Eni Yulinda MP, peneliti bisnis ikan Bakut dari Unri
Senin, 17 Oktober 2016 10:16 WIB
PEKANBARU - Tim dosen Sosial Ekonomi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau (SEP FPIK Unri) saat ini tengah meneliti potensi bisnis ikan Bakut atau Betutu (Oxyeleotris marmorata) di Kabupaten Pelalawan. Ikan mahal berkualitas ekspor ini oleh nelayan setempat masih belum dilirik sebagai potensi bisnis yang menjanjikan.

Tim peneliti yang dipimpin Ir Eni Yulinda MP ini, Minggu (16/10) berada di pedesaan Kecamatan Bunut, menghimpun informasi dari para nelayan dan pedagang ikan Bakut. Tim terdiri dari Hazmi Arief SPi MSi, Ir Ridar Hendri MSi, didampingi penyuluh perikanan senior setempat, Syafrijum SPi.

Menurut Ir Eni Yulinda, survai ke sentra-sentra produksi ikan Bakut di Pelalawan sudah dimulai sejak pekan lalu, dan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan. Ini disebabkan, kondisi sungai dan perairan umum di Pelalawan sebagai daerah tangkapan ikan Bakut, secara geografis, sangat luas. "Jadi butuh waktu agak lama," ujar Linda yang juga Ketua Jurusan SEP FPIK Unri itu.

Disebutkannya, dari data sementara, potensi produksi ikan Bakut di Pelalawan cukup tinggi. Namun, nelayan setempat masih 'mengajak-tirikan' hewan air yang mirip ikan gabus ini. Soalnya di tingkat lokal, ikan ini kurang laku di pasaran. Hanya dihargai Rp 20 ribu sekilo. Padahal di pasar luar negeri semacam Singapura, harganya bisa sepuluh kali lipat.

Menjawab pertanyaan, Ir Eni Yulinda MP mengatakan, ikan tersebut mahal karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Dari beberapa literatur terpercaya, ikan Bakut dipercaya bisa membantu memulihkan kesehatan pasien pasca operasi. ''Bahkan ada pula yang meyakini ikan Bakut bisa membantu mendongkrak vitalitas kaum pria," ujarnya tersenyum. ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/