Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
23 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
23 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
22 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
4
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
5
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
6 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
6
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Home  /  Berita  /  Umum

Mbah Jan Keluhkan Minimnya Perhatian Pemerintah

Mbah Jan Keluhkan Minimnya Perhatian Pemerintah
Mbah Jan memperlihatkan hasil pertaniannya
Senin, 17 Oktober 2016 16:49 WIB
Penulis: Ismail
BENGKALIS - Mbah Jan, begitu sapaan akrabnya, seorang petani yang berdomisili di Jalan Poros Bengkalis Bantan, Taman Sari, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis menyimpan harapan kepada pemerintah. Sejak serius menggeluti pertanian dengan mengolah sekitar 3 hektar lahan milik peninggalan leluhur tahun 2000 silam, sangat mengharapkan keseriusan pemerintah untuk memperhatikan petani seperti dirinya dan kelompoknya.

Saat ini Mbah Jan dibantu dengan seorang anak laki-laki dan tetangga berdekatan, hanya mampu mengolah lahan sekitar 1,5 hektar dari luas areal yang ada. Bercocok tanam aneka jenis palawija termasuk buah-buahan, seperti semangka, jagung, cabai rawit, melon dan lainnya.

Dari hasil setiap kali panen dirinya mampu menyuplai pasokan buah ke minimarket dan kios-kios kecil di Kota Bengkalis paling tidak mencapai ratusan kilogram.

Mbah Jan ketika ditemui disela-sela sedang menyusun buah melon hasil panenan untuk dijajakan ke pembeli mengungkapkan, sejak tahun 2007 lalu, ia dan kelompoknya sudah mengajukan proposal melalui dewan ke pemerintah agar dapat bantuan seperti mesin cangkul, tapi sampai sekarang yang gak pernah ada.

''Saat ini kami mengolah tanah dengan cara seperti biasa dicangkul,'' ungkapnya dengan khas bahasa Jawa, Senin (17/10/16).

Ditambahkan Mbah, memang sempat datang petugas penyuluh pertanian menghampiri lokasi areal kebunnya itu, akan tetapi menurutnya tidak memuaskan.

''Ada dulu datang petugas penyuluh pertanian. Tapi, tidak jelas apa yang dilakukan malah tanya ini-itu, seharusnya kan saya yang tanya. Jadi, saya tinggalin dan biarkan saja,'' katanya.

Ketika disinggung apa saja bantuan pemerintah yang sudah diberikan kepada kelompoknya, Mbah Jan mengakui, pernah menerima pada tahun 2008 silam. Seperti, bantuan pupuk, pompa air manual.

''Itu yang pernah ada, sekarang ya pompanya dah habis. Kami berharap pemerintah itu betul-betul serius memperhatikan petani,'' ujarnya.***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/