Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
15 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
15 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
13 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
13 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Umum

IDI Kepulauan Meranti Sosialisasikan Lavitrap, Bahannya dari Limbah Tapi Manfaatnya Banyak

IDI Kepulauan Meranti Sosialisasikan Lavitrap, Bahannya dari Limbah Tapi Manfaatnya Banyak
Misri Hasanto (kiri) saat mempraktekkan pembuatan Lavitrap
Senin, 17 Oktober 2016 17:49 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mulai mensosialisasikan Lavitrap di Kepulauan Meranti. Lavitrap merupakan jebakan larva (jentik-jentik, red) untuk mengurangi resiko berbagai penyakit yang disebabkan nyamuk.

Dalam mensosialisasi Lavitrap ini, IDI menggandeng PMI, Legislatif, PMR, forum kesehatan dan pihak sekolah. Sosialisasi itu digelar di SMA N 1 Tebingtinggi, Kepulauan Meranti, Riau.

Sekretaris IDI Kepulauan Meranti dr H Misri Hasanto MKes mengatakan Lavitrap ini merupakan arahan dari IDI Pusat melalui IDI Riau untuk disosialiasikan di Kota Sagu. Pasalnya, Kepulauan Meranti merupakan daerah endermis demam berdarah, terlebih jaraknya dekat dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Bahkan, korban yang menderita DBD bisa sampai 300an orang, serta yang paling menyedihkan tahun 2016 ini sudah 2 anak-anak di Kota Sagu meninggal dunia.

"Antisipasi DBD, kita sosialiasasikan gerakan massal 3M plus Lavitrap," kata Misri.

Dijelaskan Misri lagi, 3M memang masih merupakan cara efektif untuk memberantas nyamuk penyebab DBD. Namun, penggunaan abate dalam membunuh larva atau jentik-jentik pasti ada resiko pada kesehatan. "Yang namanya bahan kimia, pasti ada efek

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/