Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
23 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Gubernur Jateng Bisa Memahami Kemenpora Tak Dukung PON Remaja 2017

Gubernur Jateng Bisa Memahami Kemenpora Tak Dukung PON Remaja 2017
Senin, 17 Oktober 2016 15:52 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Polemik pelaksanaan PON Remaja 2017 terjawab sudah. Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot Dewo Broto mengatakan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Prabowo bisa menyadari keputusan Kemenpora yang tidak mendukung pelaksanaan PON Remaja 2017.

Hal itu terungkap dalam acara pertemuan Menpora Imam Nahrawi dengan Ganjar Pranowo pada acara pembukaan Pekan Olahraga Paralimpik Nasional (Peparnas) di Bandung, pekan lalu. "Prinsipnya pak Ganjar Pranowo bisa menyadari keputusan Kemenpora yang tidak mendukung PON Remaja di Jateng 2017 dengan alasan efisiensi anggaran APBN," kata Gatot Dewa Broto yang ditemui di Jakarta, Senin (17/10/2016).

Menurut Gatot, Kemenpora tidak menghalangi bilamana Jateng tetap berkeinginan untuk menggelar PON Remaja yang dijadwalkan Juni 2017 sebelum pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) yang dijadwalkan September 2017. Namun, dia secara tegas memastikan Kemenpora tidak akan memberikan bantuan dana untuk PON Remaja tersebut.

"Silahkan saja jika memang Jateng ingin menggelar PON Remaja 2017. Yang pasti Kemenpora tidak akan mengucurkan dana dan hanya mendukung pelaksanaan POPNAS," katanya.

Menurut Gatot, terlalu riskan melaksanaan PON Remaja yang waktunya hanya berapa bulan sebelum POPNAS. "Waktunya pelaksanaan hanya berbeda beberapa bulan saja dan peserta PON Remaja dengan POPNAS pun tidak jauh berbeda," ujarnya.

Kemenpora lebih memprioritaskan Popnas karena cabang olahraga yang dipertandingkan banyak digelar di event internasional. "Kalau PON Remaja tidak terlalu signifikan untuk ke jenjang selanjutnya. Jadi kami lebih prefer ke Popnas," katanya.

Ketika ditanyakan mengapa keputusan Kemenpora tidak mendukung PON Remaja terlalu mepet dengan pelaksanaan? "Kemenpora itu kan menjalankan instruksi pak Presiden Jokowi yang meminta lebih fokus dalam pembinaan cabang olahraga potensial. Instruksi itu kan datang tiba-tiba setelah pasangan ganda campuran Owi/Butet sukses meraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016," ujarnya lagi. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/