Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
17 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
16 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
14 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
15 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Pemerintahan
46 menit yang lalu
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sakit Akut, 1 Penumpang Garuda Meninggal di Udara, Alvin Lie: Harus Ada Penjelasan Soal SOP

Sakit Akut, 1 Penumpang Garuda Meninggal di Udara, Alvin Lie: Harus Ada Penjelasan Soal SOP
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (istimewa)
Minggu, 16 Oktober 2016 15:33 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Diduga telah terjadi pelanggaran standard operating procedure (SOP) penerbangan yang dilakukan pilot Garuda Indonesia rute Jakarta–Melbourne. Pasalnya, pilot tidak melakukan upaya pendaratan darurat saat ada penumpang dalam kondisi bahaya. Akhirnya penumpang bernama Lukmanto, 66, itu meninggal dunia. Informasi tersebut disampaikan anggota Ombudsman RI Alvin Lie.

Dia mendapatkan laporan itu dari salah seorang rekannya yang kebetulan berada dalam satu pesawat dengan Lukmanto. Kronologinya, insiden tersebut terjadi kurang lebih 50 menit setelah pesawat GA 716 take off dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Jumat (14/10) pukul 23.00 WIB.

Tiba-tiba ada announcement dari kru pesawat soal kebutuhan tenaga dokter karena ada penumpang yang sakit keras."Teman saya lihat langsung sang penumpang tersebut sedang dipapah ke toilet. Namun, tidak ada respons," ungkapnya, Minggu (16/10/2016).

Tiga menit berselang, announcement serupa diulang beberapa kali. Kondisi Lukmanto memang sedang gawat saat itu. Meski begitu, penerbangan tetap dilanjutkan ke Melbourne. Hingga akhirnya, pesawat mendarat Sabtu (15/10) pukul 09.10 LT di Bandara Internasional Melbourne.

Sampai di sana, ternyata penumpang dilarang turun. Begitu pintu dibuka, polisi dan paramedis langsung masuk. "Namun, penumpang yang sakit sudah meninggal," ungkapnya.

Hal itu tentu sangat disayangkan. Sebab, ada kesempatan mendarat darurat. Apakah itu di Surabaya atau Denpasar. Atau, bahkan return to base ke Cengkareng. "Apabila pesawat langsug divert, kemungkinan penumpang yang sakit tersebut masih bisa diselamatkan," tegasnya.

Dia menduga ada pelanggaran SOP dalam insiden tersebut. Menurut dia, SOP di dunia penerbangan mewajibkan pesawat harus divert ke bandara terdekat bila ada penumpang dalam kondisi darurat.

Misalnya, yang terjadi pada penerbangan Airbus A380 SQ rute Sydney–Singapura pada 2012. Pesawat mendarat darurat di Bandara Soekarno-Hatta karena ada penumpang yang sakit serius meski hanya 50 menit lagi tiba di tujuan bila dilanjutkan. ***

Sumber:berbagai sumber.
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/