Bacakan Petisi Soal Penistaan Agama Oleh Ahok, Habib Rizik Tegaskan Aksinya Murni Kemarahan Islam Bukan Terkait Pilgub DKI

JAKARTA - Ribuan massa yang tergabung dari beberapa organisasi masyarakat (ormas) meninggalkan Masjid Istiqlal usai salat Jumat dan melakukan longmarch menuju ke Bareskrim Mabes Polri yang berada di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan bergeser menuju Kantor Balai Kota DKI Jakarta dan patung kuda Monas.

Di Balai Kota, pimpinan FPI Habib Riziq didaulat para ribuan Pendemo untuk membacakan Petisi. Salah satu isi Petisi tersebut adalah meminta Mabes Polri tetap mengusut kasus pelecehan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).

Habib Riziq pun menegaskan, bahwa aksi ribuan massa islam ini tidak rela agama islam diinjak-injak dan kitab suci Alquran dilecehkan. "Ini bukan soal pilkada, tapi ini murni kemarahan umat islam yang dilecehkan oleh saudara Ahok," ucapnya.

Dari atas mobil itu, Habib Riziq yang didampingi Kapolda Metro Jaya, menyebut bahwa aksi hari ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 mendatang.

Namun, murni karena terkait masalah kepercayaan mereka terhadap Alquran yang telah dilecehkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan politik, dengan Pilkada DKI. Tapi ini terkait kepercayaan," tandasnya.

"Sehubungan dengan telah terbitnya sikap keagaaman MUI bahwa Ahok telah menistakan Islam dan menodai Alquran, maka menyatakan negara dan pemerintah Indonesia dan khususnya para penegak hukum harus segera memproses hukum Ahok tanpa intervensi dari pihak manapun," ujar Rizieq dari atas mobil orasi itu.

Dalam petisi itu disebutkan bahwa Ahok layak unyuk dijatuhi hukuman mati atas penistaan agama yang telah dilakukannya beberapa waktu lalu di Kepulauan Seribu. "Umat Islam akan bertindak secara bersama-sama atau sendiri-sendiri menegakan hukum Islam, yaitu hukuman mati," paparnya. ***