Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
12 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
9 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
9 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  Riau

KP3A RI Pertontonkan Video Kekerasan, Ribuan Pelajar di Dumai Teriak dan Seorang Siswi Dilarikan Keluar Ruangan

KP3A RI Pertontonkan Video Kekerasan, Ribuan Pelajar di Dumai Teriak dan Seorang Siswi Dilarikan Keluar Ruangan
Ribuan pelajar dari tingkat SMP, SMA dan Mahasiswa di Dumai yang sedang melihat video kekerasan terhadap anak sebagaimana dipertontonkan oleh Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) RI.
Selasa, 04 Oktober 2016 14:13 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
DUMAI - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) RI saat mengadakan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) disebuah hotel, mempertontonkan video kekerasan terhadap anak dihadapan ribuan pelajar di Dumai, Riau.

Pantauan GoRiau.com, KP3A RI memutar empat video kekerasan terhadap anak, seperti kekerasan orangtua terhadap anak, kekerasan saat ospek, dan kekerasan saat masuk sebuah kelompok (geng) 2 video. Video tersebut diputar dalam empat layar putih. Sontak, saat melihat video tersebut ribuan perwakila pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa, menjerit.

Bahkan seorang siswi SMP terpaksa dilarikan ke luar ruangan ballroom hotel. Siswi ini seharusnya menjadi pembicara, namun tak tahan melihat video tersebut. Siswi yang dilarikan keluar ruangan merupakan salah satu korban kekerasan oleh orangtua angkat. Video ini seharusnya bukan dipertontonkan kepada pelajar, melainkan kepada orangtua yang lebih bisa mencerna video tersebut.

Usman Basuni, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga KP3A RI yang menjadi pembicara dalam sosialisasi tersebut, berbicara dihadapan ribuan pelajar, bahwa video tersebut agar tidak terulang kekerasan terhadap anak.

"Anak-anak hanya korban. Jadi saat melihat video tersebut, dia (anak) kembali trauma dengan apa yang dia rasakan oleh perlakuan orangtuanya," beber Usman sebagaimana dikutip GoRiau.com.

Lebih lanjut dikatakannya, video itu dipertontonkan kepada peserta agar peristiwa kekerasan terhadap anak tidak dilakukan para peserta dikemudian hari, sehingga berakibat fatal kepada si korban.

"Semoga video ini bisa bermanfaat bagi pelajar yang melihatnya, sehingga tidak menjadi korban berikutnya," jelasnya.***

Kategori:Riau, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/