Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
20 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Jawa Timur
PON XIX Jawa Barat 2016

Kericuhan PON Jabar Terus Terjadi, Kali Ini Merambah ke Loncat Indah

Kericuhan PON Jabar Terus Terjadi, Kali Ini Merambah ke Loncat Indah
Foto kericuhan di cabor Loncat Indah. (Azhari/GoNews)
Kamis, 22 September 2016 13:54 WIB
Penulis: Azhari Nasution
BANDUNG - Kericuhan terus saja menghiasi pelaksanaan PON XIX Jawa Barat 2016. Kini, kericuhan merambah pada cabang olahraga renang indah yang berlangsung di Kolam Renang FPOK UPI, Setiabudi, Bandung, Kamis (22/9/2016).

Pemicunya adalah keputusan kontingen DKI Jakarta mundur dari arena pertandingan. Tetapi, seluruh Komisi Teknik PB PRSI memutuskan cabang tersebut tetap dilanjut.

Mundurnya DKI terjadi saat digelarnya technical meeting, Selasa (21/9/2016). DKI mengklaim bahwa panitia pelaksana mengambil keputusan yang mendadak soal pembatasan usia untuk cabang renang indah.

Meski demikian, DKI tetap datang saat hari H pertandingan. Kontingen ibu kota memaksa tetap tampil meski sebelumnya memutuskan WO dari terchnical meeting. DKI sendiri memilih ikut dalam cabang renang indah meski salah satu atlet mereka, yakni Adela Amanda Nirmala, tak bisa berpartisipasi akibat pembatasan usia.

Namun langkah DKI dihadang Komisi Teknik PB PRSI yang menyatakan bahwa DKI tidak boleh ikut bertanding karena sudah memilih WO saat techincal meeting. Perdebatan membuat pertandingan renang indah mundur hingga sejam.

Sikap DKI juga memicu kemarahan Komisi Teknik PB PRSI daerah. Mereka lalu menggelar jumpa pers. "Intinya kami sudah lelah dengan semua konteks ini. Ini sebab ketidakharmonisan antar PB daerah dengan pusat. Kami seperti tak dianggap," jelas Istantono, Komisi Teknik PB PRSI Jawa Timur.

Para Komisi Teknik PB PRSI daerah juga menganggap bahwa pembatasan usia sudah disepakati sejak sebelum Pra PON. Dan, semua Komisi Teknik, termasuk wakil dari DKI Jakarta, diklaim juga ikut setuju.

"Kita semua dibuat bingung. Mereka pikir kita di hutan. Tak ada komunikasi dari pusat mengenai hal tersebut. Email atau telepon pun tak ada," lanjutnya.

Saat pertandingan mulai dijalankan, protes tetap saja bermunculan. Bahkan, ada yang berteriak bahwa juri asal DKI tak boleh diikutsertakan dalam penilaian. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/