Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
12 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
11 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
10 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Sumut Nomor 1 Peredaran Narkoba

Pengamat: Beranikah Jokowi Seperti Presiden Filipina dalam Pemberantasan Narkoba

Pengamat: Beranikah Jokowi Seperti Presiden Filipina dalam Pemberantasan Narkoba
Presiden Joko Widodo. (Google)
Selasa, 20 September 2016 11:53 WIB
Penulis: Yusuf Ahmad
MEDAN - Munculnya tanggapan dari Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara Brigjen Pol Andi Loedanto yang menyebutkan, Sumatera Utara masuk peringkat pertama peredaran narkoba tertinggi di Indonesia. Ditanggapi serius pengamat sosial, Shohibul Anshor Siregar. 

Menurutnya, kejadian tersebut bersumber dari penegak hukum sendiri. "Karena oknum penegak hukum itu banyak dan seringnya bermain mata dengan Bandar Narkoba sehingga dari situ mereka mendapatkan pulus," kata Shohibul kepada GoSumut, Selasa (20/9/2016).

Menurutnya, kalau benar Aparat penegak hukum itu menjalankannya tugasnya, tidak akan begini Sumut ini. "Saran saya harus ada sikap yang tegas dari Kapolri dan Presiden Jokowi," ujarnya.
Sebab Presiden Filipina yang baru, lanjut Shohibul punya target enam bulan menghabisi bandar narkoba dari Philipina dan mengambil sikap tegas dengan tembak ditempat terhadap bandar narkoba walaupun dia dituduh melanggar HAM dan dia tidak perduli yang penting menyelamatkan negaranya.
"Sekarang presiden Jokowi kita minta berani apa tidak membuat target seperti itu, dalam satu Jokowi harus bisa menyelesaikan masalah Narkoba di Indonesia," tegas Shohibul.

Editor:Arif
Kategori:GoNews Group, Hukum, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/