Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
8 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
7 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
8 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
7 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
7 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Terhambat 7 Persil Lahan Masyarakat yang Belum Dibebaskan

Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Terhambat 7 Persil Lahan Masyarakat yang Belum Dibebaskan
Titik Nol Tol Pekanbaru-Dumai. (Foto: Ratna SD)
Kamis, 15 September 2016 13:12 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai terkendala permasalahan pembebasan lahan. Pasalnya, masih ada beberapa masyarakat yang tidak setuju dengan pembebasan lahan. Kurang lebih ada sekitar tujuh persil tanah milik masyarakat yang belum dibebaskan.

"Masih ada yang harus diselesaikan terkait pembebasan lahan. Masyarakat yang tidak setuju akan diproses di pengadilan. Selain itu, ada beberapa masalah teknis yang harus dibicarakan agar sepakat satu kata," ungkap Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman usai menggelar rapat terbatas bersama PT Hutama Karya (HK) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Riau, Kamis (15/9/2016) di Pekanbaru.

Inti dari rapat konsolidasi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) berupaya mengantisipasi pembangunan jalan tol tidak terhenti. Sehingga, HK bekerja lebih efisien dan optimal sesuai target yang telah ditentukan.

Ia menuturkan, pembangunan bisa dimulai dari titik nol sepanjang 3 km dengan dikerjakan beberapa hari. Yang mana, setelah itu selesai harus segera disambung lagi dengan pembangunan lanjutannya.

"Supaya pembangunannya tidak separo-separo hanya karena terkendala pembebasan lahan, makanya harus cepat diselesaikan," tuturnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/