Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
16 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
2
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
3
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
4
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
5
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
11 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
6
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Penyusunan APBD Riau 2017 Terkendala SOTK Baru

Penyusunan APBD Riau 2017 Terkendala SOTK Baru
ilustrasi. (internet)
Jum'at, 09 September 2016 08:19 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 di Provinsi Riau perlu disesuaikan lagi berdasarkan perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) perangkat daerah yang baru. Sebab, ada beberapa nomenklatur baru di SKPD yang dilebur dan menjadi SKPD baru.

"Dewan minta draf APBD 2017 disusun kembali berdasarkan SOTK yang baru. Dalam hal ini kita juga berharap SOTK yang baru segera disahkan DPRD Riau. Jadi, kami pun bisa melakukan penyesuaiannya," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau, Rahmad Rahim kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (9/9/2016).

Sementara itu, untuk APBD-Perubahan Riau 2016, dikatakan Rahmad, paling lambat akan diserahkan ke DPRD Riau sebelum 13 September mendatang. Sedangkan, Neraca APBD Perubahan 2016 masih diangka Rp10,3 triliun atau sedikit mengalami penurunan dibanding perhitungan sebelumnya yang mencapai Rp10,9 triliun.

"Tapi karena ada pemotongan, maka itu terjadi rasionalisasi. Angka Rp10,3 triliun kami pikir masih dalam angka kewajaran," tandasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/