Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
24 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
24 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
3
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
10 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
4
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
10 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
5
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
8 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Masih Ada 23 Ribu Warga Bengkalis Belum Rekam KTP

Minggu, 04 September 2016 17:00 WIB
Penulis: Ismail
masih-ada-23-ribu-warga-bengkalis-belum-rekam-ktp
BENGKALIS - Masih ada 23 ribu lebih warga Kabupaten Bengkalis tercatat belum melakukan perekaman untuk pembuatan KTP secara online. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mentargetkan proses perekaman terhadap 23 ribu warga tersebut bisa selesai menjelang 30 September mendatang.

''Sesuai dengan pengumuman Kementerian Dalam Negeri, sebelum 30 September seluruh penduduk harus sudah melakukan perekaman. Kita sudah melakukan identifikasi kemudian menentukan jadwal berdasarkan entry by name dan address untuk proses perekaman,'' ujar Kepala Disdukcapil Bengkalis, Renaldi kepada wartawan, Jumat (2/9/2016).

Dikatakan, penyusunan jadwal perekaman tersebut sangat diperlukan agar proses perekaman bisa optimal. Sehingga, tidak ada lagi nanti warga yang tercecer karena pihaknya akan melakukan cross check terhadap seluruh warga yang melakukan perekaman.

Bahkan, sambung Renaldi lagi, bagi warga yang tidak bisa datang karena alasan tertentu, pihaknya akan turun ke lapangan untuk melakukan perekaman. ''Sudah ada warga yang meminta karena persoalan geografis, maka kita yang ke sana. Hanya saja karena ketiadaan jaringan internet, maka proses perekaman dilakukan secara offline. Baru nanti di kantor kita input datanya secara online,'' kata Renaldi.

Dengan cara seperti itu, kata Renaldi lagi, memang pihaknya kerja dua kali. Namun, dengan cara seperti itu juga diharapkan proses perekaman terhadap 23 ribu warga tersebut bisa selesai sebelum 30 September.

Saat ditanya kecamatan mana saja yang jumlah penduduknya paling besar belum melakukan perekaman, Renaldi mengatakan, ada di Kecamatan Pinggir sebesar 12 ribu lebih. Kemudian disusul Mandau sebanyak 10 ribu lebih dan sisanya tersebar di kecamatan lain.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/