Dalam Sehari 3 Nyawa Melayang di Jalan Raya, Kapolres Dumai: Laka Lantas Didominasi Faktor Kelalaian Manusia

DUMAI - Dalam sehari di Kota Dumai, Riau, terjadi dua kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang mengakibatkan 3 nyawa (orang, red) melayang. Penyebab terjadinya laka lantas yang terjadi di Kota Dumai, menurut Kapolres Dumai, AKBP Donald H Ginting, karena faktor kelalaian manusia.

Rabu (31/8/2016) sekitar pukul 02.00 WIB terjadi laka lantas di Jalan Gatot Subroto kilometer 22, Kelurahan Bangsal Aceh, Kecamatan Sungai Sembilan, yang mengakibatkan 1 penumpang dan sopir mobil pick up L300 BM 8356 PD melayang, setelah bertabrakan dengan Suzuki Aerio BM 1437 EX.

"Pengemudi L300 tidak senang didahului mobil Aerio, lantas berusaha mendahului lagi mobil Aerio dengan kecepatan tinggi. Karena bersenggolan, keduanya terpental dari jalan dan mengakibatkan pengemudi L300 dan 1 penumpang meninggal dunia di tempat," urainya kepada GoRiau.com, hal itu terjadi karena faktor kelalaian manusia saat mengemudi.

Sementara pada pukul 07.15 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan truk tronton BM 8979 OU dengan sebuah sepeda motor Honda jenis Supra X BM 5619 HE di Jalan Soekarno-Hatta kilometer 18 Kelurahan Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai. Yang diboncengi di atas sepeda motor tewas ditempat, akibat menabrak bagian samping kiri depan truk saat akan belok ke kanan.

"Pengemudi truk berinisial SM (34) melarikan diri usai kejadian. Berdasarkan olah tkp, pengemudi truk tiba-tiba berbelok ke kanan, sementara sepeda motor melaju lurus. Benturan keras pun tidak terhidari lagi," ungkapnya, juga menjelaskan sopir truk saat berbelok ke kanan tidak memperhatikan situasi arus lalu lintas yang datang dari arah berlawanan atau tidak memberi prioritas kepada kendaraan yang sedang bergerak lurus pada lajurnya.

"Faktor kelalaian manusia, berada diperingkat pertama penyebab terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia. Selain itu, minimnya marka jalan dan penerangan jalan, penyebab lain laka lantas di jalan raya," tutupnya. ***