Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
13 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
12 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
3
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
13 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
13 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Soal Bentrokan di Meranti, Kapolri: 430 Ribu Orang Polisi Tak Mungkin Dikorbankan Demi Oknum

Soal Bentrokan di Meranti, Kapolri: 430 Ribu Orang Polisi Tak Mungkin Dikorbankan Demi Oknum
Jenderal Tito Karnavian, saat meninjau Kebakaran Lahan dan Hutan di Rimbo Panjang, Senin (29/8/2016) sore (Foto: Chairul Hadi)
Selasa, 30 Agustus 2016 08:47 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian menyesalkan pecahnya bentrokan antara warga dan polisi di Mapolres Kepulauan Meranti, Riau beberapa waktu lalu, hingga memakan korban warga sipil.

Sebab itu, Tito langsung mengintruksikan Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto untuk mengambil langkah tegas dan menindak oknum polisi yang diduga melakukan kekerasan berlebihan, hingga pelaku penikaman, Apriadi Pratama meninggal dunia.

"Kita tidak mentolelir itu. 430 ribu orang polisi tak mungkin dikorbankan demi oknum yang salah. Jangan sampai citra kita tercoreng. Ini saya sesalkan, di mana sebetulnya cuma karena masalah oknum dengan perempuan," ucapnya.

Sebab itu, pasca bentrokan, Jenderal Tito Karnavian meminta Brigjen Supriyanto untuk memproses polisi-polisi yang diduga melanggar prosedur. "Kapolresnya sudah kita ganti, kita selanjutnya evaluasi, bagaimana agar polisi dekat dengan masyarakat," kata dia.

Tidak cuma itu, ia juga menginginkan agar anggota yang terlibat agar segera ditindak, bukan hanya sanksi internal saja, namun juga hukum pidana. "Proses ini, untuk pembelajaran bagi yang lain. Saya akan pantau terus," lanjut Tito, di Pekanbaru, Riau. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/