Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
23 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
20 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Kalimantan Barat

Kebakaran Lahan dan Hutan Meningkat, BNPB Kerahkan 8 Heli Dan 4 Pesawat di 6 Provinsi Termasuk Riau

Kebakaran Lahan dan Hutan Meningkat, BNPB Kerahkan 8 Heli Dan 4 Pesawat di 6 Provinsi Termasuk Riau
Ilustrasi. (net)
Rabu, 24 Agustus 2016 11:10 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Bulan September adalah periode puncak kemarau di Indonesia. Dan biasanya, bulan September juga merupakan puncak dari jumlah hotspot atau puncak panas kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Saat ini, periode hotspot terbanyak dari karhutla ada di Sumatera dan Kalimantan selama Agustus hingga Oktober dengan puncak September.

Mengantisipasi bencana asap akibat karhutla, maka enam provinsi telah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan yaitu Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Periode siaga darurat karhutla masing-masing provinsi adalah Riau (1/3-30/11), Jambi (27/7-14/10), Sumsel (7/3-30/11), Kalbar (1/6-1/9), Kalteng (11/7-8/10), dan Kalsel (15/8-15/11). Gubernur Kalbar Cornelis bahkan telah menyiapkan perpanjangan masa siaga darurat karhutla di daerahnya hingga November 2016.

"Adanya status siaga darurat tersebut maka adanya kemudahan akses bagi BNPB dan BPBD untuk menggerakkan potensi sumber daya yang ada. BNPB telah mengerahkan delapan helikopter water bombing, dua pesawat water bombing dan dua pesawat hujan buatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (24/8).

Di Riau ditempatkan tiga heli water bombing, dua pesawat water bombing dan satu pesawat Casa hujan buatan sejak. Total 21,7 juta liter air yang dijatuhkan heli dan pesawat water bombing untuk padamkan karhutla di Riau sejak April hingga sekarang. Sedangkan untuk hujan buatan telah ditaburkan 40 ton garam (NaCl) ke dalam awan-awan potensial dari pesawat Casa.

"Hingga saat ini 2.937 hektar hutan dan lahan terbakar di Riau telah berhasil dipadamkan oleh tim satgas darat. Dan sebanyak 64 kejadian perkara dengan 79 orang tersangka ditangani oleh satgas penegakan hukum pada tahun 2016," ujar Sutopo.

Di Sumsel, BNPB menempatkan dua heli water bombing dan satu pesawat hujan buatan. Di Kalteng ditempatkan dua pesawat heli water bombing, dan di Kalbar ditempatkan satu heli water bombing.

"BNPB sedang mempersiapkan pengiriman satu heli water bombing dan satu pesawat hujan buatan untuk dioperasikan di Kalimantan Barat," sebut dia.

Sutopo menambahkan, penetapan status siaga darurat oleh enam provinsi ini lebih baik jika dibandingkan sebelumnya. Pada tahun 2015, beberapa daerah mengalami keterlambatan penetapan status darurat karhutla sehingga penanganan menjadi tidak optimal. Api karhutla sudah terlanjur besar dan meluas sehingga sulit dipadamkan. (rls)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/