Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
24 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
24 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
3
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
10 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
4
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
10 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
5
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
8 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
9 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pelaku Pencurian Modus Gembos Ban di Pekanbaru Ini 'Buka-bukaan' Soal Kesuksesannya, Kenali dan Jangan Sampai Jadi Korban Berikutnya

Pelaku Pencurian Modus Gembos Ban di Pekanbaru Ini Buka-bukaan Soal Kesuksesannya, Kenali dan Jangan Sampai Jadi Korban Berikutnya
CA alias Oyong Mami saat diamankan di Mapolresta Pekanbaru
Senin, 22 Agustus 2016 13:15 WIB
Penulis: Barkah Nurdiansyah
PEKANBARU - CA alias OyongMami (46) pelaku spesialis pencurian modus gembos ban dan pecah kaca yang ditangkap Senin (15/8/2016) lalu ternyata sudah belasan kali melakukan aksinya di Kota Pekanbaru, Riau bersama komplotannya.

Oyong yang diwawancarai GoRiau.com saat ekspos di Mapolresta Pekanbaru, Senin (22/8/2016) mengungkapkan bagaimana Ia dan rekannya berhasil melakukan aksi pencurian sebanyak 18 kali.

"Kalau gembos ban, kami biasa pakai paku khusus yang dibuat dari tangkai payung. Caranya, dengan menempelkan paku ke sendal, kemudian ditaruh dibawah ban mobil korban agar dilindas," ungkap Oyong.

"Kadang sering gagal juga, karena kalau pakunya tidak pas, ban mobil korban tidak kempis. Biasa pasang paku waktu korban berhenti di lampu merah atau sedang jalan lambat," bebernya.

Dalam aksi pecah kaca, lebih lanjut Oyong menuturkan, Ia tidak menggunakan pecahan busi seperti yang biasa digunakan para pelaku pencurian. Namun, menggunakan kunci T.

"Saya pakai kunci T, dimasukkan kesela-sela karet kaca, kemudian diputar sampai kaca jendela pecah. Paling besar, saya pernah dapat Rp127 juta, main berdua dengan rekannya, hasilnya bagi dua," tutur anggota sindikat pencurian kelompok Palembang tersebut.

Selain memaparkan aksinya, residivis kasus pencurian ini juga menjelaskan bagaimana ciri-ciri para pelaku pencurian dengan modus gembos ban. Diantaranya, para pelaku selalu menggunakan sepeda motor dengan nomor polisi seri daerah.

"Pelaku biasa mengenakan tas ransel dan memakai sendal dengan kaus kaki. Setelah targetnya didapat, para pelaku akan membuntuti korban, bahkan jika korban berjalan pelan, pelaku akan pura-pura berhenti," tukasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/