Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
15 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
13 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
11 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
13 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Masih Dikucilkan dan Belum Merdeka, Para Waria di Makassar Kirim Pesan Khusus ke Presiden Joko Widodo

Masih Dikucilkan dan Belum Merdeka, Para Waria di Makassar Kirim Pesan Khusus ke Presiden Joko Widodo
Bunda Parolin, mantan pemenang Miss Waria Indonesia Timur 2002. (istimewa)
Sabtu, 20 Agustus 2016 10:53 WIB
Penulis: Arsyad
JAKARTA - Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI dimanfaatkan sejumlah waria di Makassar untuk menyampaikan pesan ke Presiden Joko Widodo dalam hal menuntut hak kemerdekaan bagi setiap waria.

Pesan khusus Kerukunan Waria Kota Makassar, diserukan oleh Bunda Parolin atau yang kerap disapa Lin. Mantan pemenang Miss Waria Indonesia Timur 2002 lalu itu, berharap agar pemerintah memperhatikan kaum waria yang selama dikucilkan dan belum merasakan arti kemerdekaan.

Menurutnya, selama ini waria belum sepenuhnya diberikan ruang untuk mendapat pendidikan dan pelatihan keterampilan.

“Khususnya kepada Presiden Jokowi, saya atas nama Kerukunan Waria Kota Makassar menyampaikan hal ini. Beberapa oknum (ormas) yang mengatasnamakan agama sering memarginalkan kami. Padahal, tidak ada agama (manapun) yang mengajarkan tentang kekerasan,” ungkap Lin, saat merayakan HUT RI di Kelurahan Bara-baraya, Jalan Muhammad Yamin, Lorong 08, Jumat (19/8/2016), kemarin.

Dirinya juga berharap, ke depannya pemerintah bisa lebih memberi ruang dan mengakomodir keberadaan kaumnya (transgender, red) dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang lebih ramah dan inklusif terhadap waria.

“Kami berharap dapat diperlakukan sama seperti warga negara Indonesia lainnya. Diberikan hak pendidikan maupun pelatihan-pelatihan untuk bekal hidup yang lebih baik," pungkasnya. (***)

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/