Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
20 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
21 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
18 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
15 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
20 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Ditanya Soal Pembelian Pengharum Ruangan Pemprov Rp1,2 Miliar dan WC DPRD Rp1 Miliar, Anggota DPR RI Asal Riau tak Menjawab

Ditanya Soal Pembelian Pengharum Ruangan Pemprov Rp1,2 Miliar dan WC DPRD Rp1 Miliar, Anggota DPR RI Asal Riau tak Menjawab
Ilustrasi.
Jum'at, 19 Agustus 2016 20:32 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Terkait anggaran belanja parfum Pemerintah Provinsi Riau yang menelan biaya sebesar Rp1, 2 miliar dan anggara proyek renovasi toilet dan atap lapangan tenis di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau yang mencapai Rp2 miliar lebih, telah menjadi sorotan dan konsumsi publik.

Berbagai komentar juga sudah dilontarkan beberapa tokoh masyarakat dan anggota DPRD Riau sendiri. Pasalnya disaat banyak anggaran ''dibonsai'' karena berkurangnya dana bagi hasil (DBH) dan berkurangnya pendapatan lainnya, yang berdampak pada berkurangnya belanja publik, ternyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan bagian anggaran DPRD Riau justru terksean ''semakin berfoya-foya''.

Belanja anggaran ketiga proyek tersebut juga dinilai melukai rakyat. Namun sejumlah wakil rakyat daerah pemilihan (Dapil) Riau yang duduk di Senayan, malah enggan berkomentar atau menjawab pertanyaan wartawan.

Sebut saja Anggota DPR RI asal Riau seperti Lukman Eddy, Edy Tanjung dan Jhon Erizal. Beberpa kali dimintai tanggapan GoRiau.com, (GoNews Group) baik melalui telepon, pesan Whatsapp sampai hari ini, Jumat (19/08/2016) tetap bungkam.

Berbeda dengan dua anggota DPD RI dapil Riau, Instiawati Ayus dan Ghafar Usman, mereka sepakat bahwa anggaran tersebut terlalu boros dan manyakiti khalayak atau masyarakat banyak.

"Jadi begini, jika memang anggaran itu ada, ya sah-sah saja dipergunakan. Namun ada tapinya, jika masih ada yang perlu lebih diprioritaskan, sebaiknya ya ditunda dulu," ungkap Ghafar Usman saat mendampingi Siswa siwi Tembilahan Hulu yang mewakili Provinsi Riau di acara Cerdas Cermat Nasional di gedung MPR, Selasa (16/08/2016) yang lalu.

Prioritas utama yang dimaksud kata Ghafar Usman, pertama adalah sektor pendidikan, kedua adalah sektor kesehatan dan yang ketiga adalah sektor pembangunan insfratuktur di daerah. "Nah jika prioritas utama ini sudah tercukupi, atau dalam artian telah mencapai target, silahkan dibelanjakan anggaran yang sudah ada," tukasnya.

Hal senada juga diungkapkan Anggota DPD RI lainya, yakni Instiawati Ayus. Menurutnya pemborosan anggaran tersebut bukan hanya soal pembelian parfum di lingkungan Pemprov saja. Menurutnya soal anggaran renovasi toilet dan atap lapangan tenis DPRD juga dinilai melukai perasaan masyarakat.

"Disini kami sifatnya hanya memberikan imbauan. Perlu kita pahami selama anggaran itu ada sebenarnya sah-sah saja dibelanjakan, salah satu sisi himbauan dan tanggung jawab moral kita, mari kita belanja tapi dengan tetap mengedepankan kepatutan dan memenuhi rasa keadilan pada masyarakat," ujarnya.

"Kalau belanja yang dilakukan menyakiti masyarakat, dan masih ada prioritas utama yang belum terjamah, tentunya ini tidak memenuhi rasa keadilan tersebut. Saya berharap rekan-rekan di Pemerintah Provinsi bisa memahami kegusaran masyarakat tersebut," pungkasnya. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/