Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
18 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
15 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Pemerintah Lagi Sibuk Potong Anggaran, Pengurus KE KOI Kok Malah Nekad ke Rio de Jeneiro

Pemerintah Lagi Sibuk Potong Anggaran, Pengurus KE KOI Kok Malah Nekad ke Rio de Jeneiro
Mantan Sekjen KOI, Hifni Hasan. (Azhari/GoNews)
Rabu, 17 Agustus 2016 16:16 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Mantan Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Hifni Hasan menyoroti keberangkatan beberapa anggota Komite Eksekutif (KE) KOI ke Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 pada saat pelaksanaan pesta olahraga empat tahunan itu segera berakhir dan atlet Indonesia tampil terakhir, Rabu (17/8/2016).

"Pemerintah saja memotong anggaran seluruh kementerian untuk menekan pengeluaran, eh kok malah KE KOI nekad ke Rio de Janeiro," ungkap Hifni kepada GoNews.co.

Sehubungan dengan hal itu, Hifni mempertanyakan tujuan keberangkatan KE KOI tersebut. Pasalnya, mereka tidak mungkin menyaksikan pertandingan final ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menghadapi pasangan Malaysia, Goh Liu Ying/Chan Peng Song, Rabu (17/8/2016) malam.

"Apa tujuan mereka ke sana? Kalau disebut mau mendukung atlet Indonesia itu tidak mungkin. Penerbangan ke Brasil itu memakan waktu 36 jam. Jadi, mereka yang berangkat Selasa (16/8/2016) malam tidak mungkin bisa menyaksikan pertandingan final ganda campuran apalagi mereka yang berangkat Rabu (17/8/2016) malam," kata Hifni di Jakarta, Selasa (16/8/2016) malam.

"Kalau disebut ada pertemuan IOC. Itu tidak ada. Di Olimpiade itu hanya pelaksanaan pertandingan saja," tambahnya.

Menurut informasi yang diterima, sebanyak enam Komite Eksekutif KOI akan bertolak ke Rio de Jeneiro. Yakni, Raja Parlindungan Pane (Sport Environment), Johanna Sri Ambarwati (Woman Sport), Bambang Rus Effendi (Sport for All), dan Nur Ali (Culture and Education) berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (16/8/2016) malam.

Kemudian, Indra Gamulya, Syahrir Nawier (Sport and Budgeting) bersama Asisten Deputi Olahraga Prestasi Kemenpora Chandra Bhakti menyusul Rabu (17/8/2016) malam.

Selain menyoroti keberangkatan KE KOI, Hifni juga mengungkapkan anggaran yang dikeluarkan pemerintah sebesar Rp35 miliar tersebut lebih dari cukup untuk mendukung 28 atlet dan 24 offsial.

"Di Olimpiade London 2012 saja, KOI hanya menghabiskan anggaran Rp17 miliar dengan jumlah 22 atlet dan 17 offisial. Jadi, pasokan dana pemerintah Rp35 miliar itu pasti berlebih apalagi biaya hidup di Brasil lebih rendah dibandingkan di London," katanya.

Bukan hanya Hifni, Menpora Imam Nahrawi yang dilansir detik.com juga mempertanyakan rencana perjalanan susulan KE KOI ke Brasil. "Ngapain ke sana? Gak perlu lah. Sudah cukup banyak yang di sana," tukasnya. (***)

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/