Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
13 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
4
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
9 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
5
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
9 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
6
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Home  /  Berita  /  Riau

Proyek Mubazir Lapangan Tenis DPRD Riau Rp1 Miliar, Sebaiknya Dihentikan, Banyak Keperluan Lain untuk Masyarakat

Proyek Mubazir Lapangan Tenis DPRD Riau Rp1 Miliar, Sebaiknya Dihentikan, Banyak Keperluan Lain untuk Masyarakat
Proyek lapangan tenis di komplek DPRD Riau.
Senin, 15 Agustus 2016 09:30 WIB
Penulis: Fahrul Rozi
PEKANBARU - Proyek pemasangan atap lapangan tenis gedung DPRD Riau senilai Rp1,030 miliar dinilai membuang anggaran daerah. Pasalnya proyek yang dikerjaka CV Riau Jaya Perkasa tersebut sama sekali tak punya manfaat baik untuk anggota dewan maupun masyarakat luas. Masih banyak kebutuhan anggaran untuk kepentingan yang jauh lebih penting.

"Saya tak bisa melihat azas manfaat dari lapangan tenis ini baik untuk kepentingan dewan maupun pihak lain. Masih banyak keperluan lain bagi masyarakat Riau yang perlu diakomodir," kata anggota Komisi A DPRD Riau Kordias Pasaribu, Minggu (14/8/2016).

Menurut Ketua DPD PDIP Riau ini, ia menilai lapangan tenis bukan menjadi kebutuhan mendesak dan mendukung kinerja dewan dalam menyerap aspirasi masyarakat. Dengan kesibukan yang menumpuk, tidak ada waktu bagi anggota dewan untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.

"Karena saya sendiri secara pribadi tidak paham main tenis, saya kira itu tak ada manfaatnya. Lebih baik dana sebesar itu digunakan untuk beasiswa anak tidak mampu bersekolah, berapa banyak yang bisa terbantu. Ketimbang mubazir saja buat lapangan tenis," lanjutnya.

Kalimat yang sama juga disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD Riau H. Musyaffak Asikin. Politisi PAN ini bahkan lebih keras meminta kalau ada aturan yang membolehkan proyek sedang berjalan dihentikan, sebaiknya dihentikan, sebelum ada masalah di belakang hari.

"Sebaiknya dana sebesar itu dipakai untuk pembangunan jalan dan sebagainya yang lebih menyentuh masyarakat banyak. Selama dua tahun saya berkantor di DPRD Riau, belum pernah saya melihat lapangan ini tak pernah dipakai," kata Muasyaffak.

Ia menduga proyek di bawah Sub Bagian Perlengkapan itu hanya untuk kepentingan pihak tertentu mencari keuntungan. Padahal hasil dari kunjungannya reses, warga terus menyampaikan aspirasi pembangunan infrastruktur.

"Setiap reses banyak keluhan masyarakat yang disampaikan ke kami. Namun hasil reses kami kadang malah tak dilaksanakan oleh pemerintah. Malah sekarang Sekwan justru memperbaiki lapangan tenis yang tak penting itu," kata dia dengan nada agak tinggi.

Ia berharap kepada Sekwan Drs.H. Kaharudin yang baru beberapa bulan menjabat untuk menata kembali program-program dibawah satuannya. Masing-masing bidang mesti jeli dengan membuat program lebih bermanfaat dan menyentuh dan menunjang kinerja dewan itu sendiri.

"Ketimbang lapangan tenis, lebih bagus benahi kendaraan operasional dan fasilitas pendukung lainnya yang memang terkait kinerja dewan. Ini malah terbalik, banyal hal-hal yang lebih penting justru tidak diprogramkan," tutupnya. ***

Kategori:Riau, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/