Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Gerindra Siapkan Empat Tokoh Ini untuk Pilkada DKI
2
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
Olahraga
6 jam yang lalu
PSM Makassar dan Borneo FC Resmi Ikuti ASEAN Club Championship
3
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Haris Muhammadun Mantap Melaju Sebagai Wakil Wali Kota Tangerang
4
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
2 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
5
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
6
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
2 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Hukum
TNTN Digunduli

Kemarahan Pangdam I Bukit Barisan: Saya Perintahkan Bakar Rumahnya, Cari Orangnya!

Kemarahan Pangdam I Bukit Barisan: Saya Perintahkan Bakar Rumahnya, Cari Orangnya!
Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Lodewyk Pusung (Foto: Chairul Hadi)
Sabtu, 13 Agustus 2016 17:15 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan, Mayor Jenderal Lodewyk Pusung marah besar saat mengetahui kalau Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau 'digunduli' alias dijarah para perusak lingkungan.

Ia pun memerintahkan jajarannya supaya menindak tegas pelaku pembakar lahan, yang sengaja melakukan hal itu, termasuk memerintahkan untuk membakar rumah dan pondok yang ditemukan di lokasi pembalakan liar, salah satunya di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

"Saya perintahkan bakar rumah yang berada di kawasan hutan negara. Rumah-rumah itu ilegal dan mereka menyerobot tanah negara. Bakar rumahnya, cari orangnya," berang Pangdam saat di Posko Satgas Karhutla Riau, Kota Pekanbaru, Sabtu (13/8/2016).

Tindakan tegas itu menurutnya harus diambil, lantaran perbuatan para perusak lingkungan ini tidak hanya akan menghancurkan hutan, namun juga menyebabkan kebakaran lahan. Sebab, selain mencuri kayu mereka juga membuka lahan untuk perkebunan, dengan membakarnya.

Mayjen TNI Lodewyk Pusung pun siap 'pasang badan'. Dia tidak akan khawatir bila intruksi ini akan menuai kecaman dari sejumlah pihak, lantaran dinilai terlalu keras. Sebab, TNI dan Polri telah melakukan beragam upaya guna menanggulangi Karhutla.

"Tadi saya terbang dari Dumai ke Pekanbaru. Dari atas saya lihat ada aktivitas perambahan hutan, sementara di sisi lainnya terjadi kebakaran," ungkapnya. Fakta ini lah yang membuat Pangdam marah dan mendesak jajarannya mengambil sikap tegas tersebut.

"Tapi ingat, harus dilakukan dengan cara yang elegan," pungkasnya.

Diberitakan GoRiau.com sebelumnya, Satgas Udara yang melakukan patroli di TNTN Pelalawan acap kali menemukan pondok terlarang. Tak jauh dari pondok ini ada lahan yang sudah dirambah serta ada pula yang dibakar.

Pasukan elit TNI AU pun diterjunkan bersama Polri dan AD melakukan penyisiran di sana, namun terduga perambah lahan ini sudah melarikan diri. Agar tidak digunakan lagi, pasukan gabungan itu pun membakar habis pondok mereka. ***

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/