Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
9 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
7 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
9 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
7 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Komisi III DPR: Narkoba Musuh Bersama, dari 7 Juta Perguruan Tinggi, 30,9 Persen Mahasiswa Jadi Pengguna

Komisi III DPR: Narkoba Musuh Bersama, dari 7 Juta Perguruan Tinggi, 30,9 Persen Mahasiswa Jadi Pengguna
Ilustrasi Narkoba.
Sabtu, 06 Agustus 2016 12:54 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Indonesia sudah menjadi salah satu pasar potensial bagi peredaran narkoba jaringan internasional. Bahkan narkoba tersebut sudah merusak kalangan kampus.

Hal itu ditegaskan anggota DPR Komisi III Aboe Bakar Alhabsyi dalam diskusi mingguan bertajuk "Hitam Putih Pemberantasan Narkoba" di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8/2016).

Buktinya, tambah dia, saat ini sekitar 30,9 persen mahasiswa di Indonesia telah menjadi korban narkoba. Kondisi ini mengkuatirkan.

"4.333 perguruan tinggi Indonesia, ada mahasiswa dari 7 juta perguruan tinggi, 30,9 persen mahasiswanya pengguna narkotika," urainya.

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang lainnya juga menyumbangkan angka kematian tertinggi. Rata-rata 30-50 orang meninggal akibat narkoba. Total korban 15 ribu jiwa setiap tahunnya.

"Belum lagi HIV AIDS dan lain sebagainya dan kerugian ekonomi Rp 50 triliun per tahun dari narkoba ini," cetusnya.

Karena itu, hemat dia, informasi sekecil apapun, termasuk dari terpidana kasus narkoba yang sudah dihukum mati, alm. Freddy Budiman, harus ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

"Narkoba musuh kita bersama. Apapun informasi yang memudahkan pembokaran peredaran narkoba harus kita hantam. Segala sesuatu yang memudahkan membongkar peredaran narkoba itu kita telusuri. Itu penting. Karena bahayanya lebih daripada teroris lebih dari bom. Karena dia menghancurkan generasi ke depan," tegasnya. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/