Terapkan Kebijakan Amburadul, PGC Digruduk Pedagang
Penulis: Muslikhin Effendy
Massa yang berjumlah lebih dari puluhan orang tersebut melakukan aksi unjuk rasa bertujuan untuk menolak kebijakan service charger pengembang yang merugikan mereka.
"Tolak kenaikan service charger. Kami minta pengelolaan yang profesional dan jangan abal-abal," teriak koordinator aksi, Lodi Fadila yang diikuti yel-yel menuntut keadilan dari massa lainnya.
Lodi melanjutkan, pihaknya juga meminta kepada pengembang PGC supaya mengkaji ulang aturan yang ada secara rasional serta mengutamakan transparansi.
"Kami minta hargai aspirasi kami sebagai pedagang. Jangan hanya kewajiban kami saja yang diminta. Tolak kenaikan service charger," tegasnya.
"Apa yang kami kerja selama ini tidak tercapai. Kami sebagai pedagang merasa beban dengan kenaikan tersebut. Kami minta hak kami supaya seimbang," tambahnya.
Aksi demonstrasi yang berjalan selama dua jam tersebut dijaga ketat oleh aparat Kepolisian Polsek Kramat Jati dengan jumlah personil 50 orang.
Usai berdemonstrasi, para pengunjuk rasa tersebut bertemu dengan Kapolsek Kramat Jati, Kompol Supoyo. Dalam pertemuan singkat tersebut Supoyo meminta para demonstran untuk melakukan aksi mediasi dengan pengembang.
Sayangnya para demonstran tersebut tidak mengindahkan solusi dari aparat kepolisian. Mereka pun langsung bubar.
Meski demikian, Supoyo meminta para demonstran menyelesaikan kasus tersebut secara damai tanpa adanya kegaduhan. "intinya diselesaikan dengan baik saja," pungkasnya. (***)
Kategori | : | DKI Jakarta, Peristiwa, GoNews Group |