Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
16 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
16 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
14 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
14 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Pemerintahan
18 menit yang lalu
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Wiranto Masuk Kabinet Jokowi-JK

LIPI: Wiranto Jadi Menko Polhukam, Komitmen Jokowi Dipertanyakan

LIPI: Wiranto Jadi Menko Polhukam, Komitmen Jokowi Dipertanyakan
Menkopolhukam yang baru, Wiranto. (istimewa)
Rabu, 27 Juli 2016 15:41 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ketika terpilih pada Pilpres 2014 lalu pernah menegaskan, para menteri yang duduk di kursi Kabinet Kerja tidak boleh rangkap jabatan.

Namun, dalam reshuffle (perombakan) kabinet jilid kedua ini, Jokowi justru menunjuk Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Sikap Jokowi dipertanyakan. “Menetapkan orang yang sungguh-sungguh tidak ada tarikan politiknya, ini Pak Jokowi (seakan) menarik janjinya sendiri. Merekrut orang yang sedang menjabat sebagai ketum,” kata pengamat politik LIPI, Siti Zuhro, Rabu (27/7/2016).

Masuknya nama Wiranto dalam jajaran Kabinet Kerja, sebenarnya sudah santer terdengar sejak jauh hari.

Erik Satrya Wardhana, politisi Hanura, usai pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014 lalu, bahkan menyebut Wiranto akan menjabat sebagai Menko Polhukam.

Selain Wiranto, nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat itu juga ramai dikabarkan akan mengisi jabatan salah satu kursi menteri di Kabinet Kerja.

Namun, wacana itu batal setelah Muhaimin melalui akun Twitternya, @MuhaiminIskndr, menolak dan memilih menjadi Ketum PKB.

“Janjjinya tak boleh rangkap jabatan, sehingga Muhaimin pun tidak mencalonkan diri karena rangkap jabatan. Kita hormati keputusan seperti itu, tapi itu sekarang hilang komitmen itu,” lanjut Siti.

Ia mengatakan, perombakan kabinet memang menjadi hak prerogratif presiden. Namun, dalam menjalankan hak tersebut, harus didasari dengan alasan tepat yang dapat dijelaskan ke publik.

“Karena presiden dipilih langsung oleh rakyat. Paling tidak publik harus tahu, mau dibawa kemana negeri ini dengan komposisi seperti ini,” tandasnya. (rls)

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:LIPI
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/