Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
13 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
12 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
3
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
13 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
13 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
13 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ulah Kapal Tongkang PT Arara Abadi, Pulau Untut Terancam Hilang, Dewan Ancam Persoalkan ke Kementrian

Ulah Kapal Tongkang PT Arara Abadi, Pulau Untut Terancam Hilang, Dewan Ancam Persoalkan ke Kementrian
Kapal-kapal milik PT Arara Abadi yang bersandar di Pulau. (Farikhin/GoRiau)
Sabtu, 23 Juli 2016 09:07 WIB
Penulis: Farikhin
PANGKALANKERINCI - Dijadikan pelabuhan sandar ilegal kapal-kapal tongkang PT Arara Abadi, akibatnya Pulau Untut, Desa Labuhan Bilik, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau, terancam hilang dari peta.

"Karena fakta yang kita dapati di lapangan kerusakan sudah sangat parah," terang Anggota DPRD Pelalawan dari daerah pemilihan (Dapil) II, Suprianto SP, kepada GoRiau.com, Sabtu (23/7/2016).

Menurut Suprianto, saat dirinya bersama rekan anggota DPRD Pelalawan dari Dapil II melakukan reses di Kecamatan Teluk Meranti, didapati sejumlah temuan yang sangat mengejutkan terkait Pulau Untut.

"Sudah terjadi abrasi yang sangat luar biasa serta rusaknya pepohonan di pulau akibat kapal ponton PT Arara Abadi. Sehingga Pulau Untut terancam hilang," kata Ketua rombongan reses.

Diungkapkan Suprianto, kini berbagai jenis pepohonan yang ada di Pulau Untut, seperti Bakau, Api-api, Langgadai dan Tumuh, sudah banyak yang rusak dan mati.

Sambung Suprianto, ternyata kehadiran perusahaan juga tidak memberikan kontribusi bagi masyarakat di wilayah operasional.

"Menurut masyarakat, PT Arara Abadi tidak ada kontribusi. Justru yang terjadi kerusakan lingkungan yang berimbas pada perekonomian masyarakat nelayan di sana," tegasnya.

Suprianto menegaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan menggelar pertemuan dengan pihak-pihak terkait. "Jika perlu, persoalan ini akan kita bawa ke Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Kelautan dan Kehutanan. Karena ini jelas-jelas perusakan lingkungan," tandasnya.(***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/