Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
23 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
2
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
24 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
3
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
22 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
4
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hadiri Peringatan HLH Sedunia, Jusuf Kalla: Jika Monyet Masih Banyak, Itu Tandanya..

Hadiri Peringatan HLH Sedunia, Jusuf Kalla: Jika Monyet Masih Banyak, Itu Tandanya..
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. (Foto: Ratna SD)
Jum'at, 22 Juli 2016 12:45 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
SIAK SRI INDRAPURA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla berpesan kepada seluruh masyarakat yang ada di Indonesia untuk senantiasa menjaga keseimbangan alam. Hal itu dapat dilakukan dengan menyelamatkan tumbuhan dan satwa liar untuk kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Demikian pesan itu disampaikan oleh JK sesuai dengan tema "Go Wild For Life" yang diusung dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

"Jika monyet masih banyak, gajah masih banyak, itu tandanya masih ada kehidupan dan keseimbangan alam. Harus selalu dijaga karena kalau sudah rusak akan susah memperbaikinya," ungkap Jusuf Kalla, Jumat (22/7/2016) saat memberikan kata sambutan, di lapangan Tengku Mahratu depan Istana Siak.

Ditegaskanya, orang-orang harus menyadari bahwa hanya ditangan manusia lah lingkungan dapat terjaga dan diselamatkan. Untuk itulah kebijakan pengelolaan lingkungan harus benar-benar diterapkan dengan baik. Sebab, rusaknya sistem rantai kehidupan berawal dari salahnya pengelolaan lingkungan.

Wapres yang kerap disapa JK itupun mencontohkan, rusaknya kesimbangan alam bermula dari terjadinya kebakaran hutan dan lahan akibat dari perambahan hutan. Hal itu merusak habitat dan keberlangsungan hidup satwa-satwa liar yang hidup di dalamnya. Belum lagi, dampak dari kepulan asap dahsyatnya kebakaran dapat menganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

"Kebijakan yang ada harus dijalankan sebaik-baiknya dan berkelanjutan. Menjaga kelangsungan hidup bukanlah hal yang mudah. Seperti yang saya katakan tadi, kalau sudah rusak akan memakan biaya besar," sebutnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/