Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
17 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
16 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
4
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
16 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Penangkapan Gembong Teror Santoso

DPR RI Apresiasi Polri dan TNI atas Keberhasilan Satgas Operasi Tinombala

DPR RI Apresiasi Polri dan TNI atas Keberhasilan Satgas Operasi Tinombala
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. (GoNews.co/Muslikhin)
Rabu, 20 Juli 2016 12:14 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - DPR RI melalui Wakil Ketuanya Fadli Zon, memberikan apresiasi terhadap Polri dan TNI atas keberhasilan Satgas Operasi Tinombala dalam melumpuhkan jaringan teroris Santoso di Pegunungan Tambarana, Palu, Sulawesi Tengah.

"Keberhasilan Satgas Tinombala dalam operasi di Pegunungan Tambarana patut diapresiasi. Tewasnya Santoso kita harapkan dapat melumpuhkan kelompok teroris yang dipimpinnya," ungkap Fadli kepada GoNews.co, Selasa (20/07/2016) di Komplek DPR RI Senayan Jakarta.

Abu Wardah Santoso, merupakan buronan teroris yang paling dicari Kepolisian Indonesia. Beberapa tindakan kriminalnya antara lain, turut merencanakan bom bunuh diri di Polres Poso tahun 2013, yang diikuti ledakan serupa di Mapolres Palu dan Mapolres Palu Timur. Kejadian serupa juga terjadi pada 2014, di Pos Polmas Pantango Lembah. Aksi bom lain yang melibatkan dirinya adalah bom pos Natal pasar sentral Poso. Santoso juga mengaku sebagi bagian dari jaringan ISIS di Indonesia.

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, juga menekankan pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam memberantas terorisme di Indonesia.

"Terorisme ini tindakan kriminal. Secara umum ada tiga hal yang mendorong menguatnya terorisme. Pertama yaitu faktor domestik, seperti kemiskinan, pendidikan yang rendah, serta perlakuan hukum yang tidak adil. Kedua yaitu faktor internasional. Dikarenakan terorisme ini sudah menjadi (transnational issue), maka kelompok teroris juga memiliki jaring internasional yang cukup kuat dalam mendukung aspek logistik, pendanaan, dan juga ikatan emosional. Ketiga yaitu faktor kultural, dimana masih banyak ditemukan pemahamam yang sempit dalam menterjemahkan nilai nilai agama yang berkembang di tengah kelompok masyarakat," tukasnya.

Atas latar belakang tersebut, menurut Fadli Zon terorisme tidak cukup diselesaikan dengan upaya Penindakan saja, namun juga Pencegahan.

"Sehingga, terorisme tidak hanya cukup diselesaikan dengan upaya Penindakan saja. Namun juga dibutuhkan upaya Pencegahan. Pendekatan (criminal justice system) terhadap kelompok teroris harus diiringi dengan pendekatan ekonomi, sosial, dan budaya dalam kerangka pencegahan agar tidak terulang lagi kedepannya," bebernya.

"Saya juga mengapresiasi Operasi Tinombala ini dikarenakan upaya yang dilakukan oleh tim gabungan Polri dan TNI ini sangat luar biasa. Banyak sekali pengorbanan yang diberikan oleh para anggota Satgas Tinombala sejak beroperasi pada Januari 2016. Termasuk gugurnya 13 anggota TNI dalam kecelakaan helikopter pada saat menjalankan tugas pada Maret lalu. Keberhasilan operasi ini juga menunjukkan kompaknya Polri dan TNI kita dalam menjalankan tugas di lapangan," pungkas Fadli. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/