Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
18 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
13 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
13 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wakil Ketua MPR: Saat Ini Posisi Perguruan Tinggi Indonesia di Asia dan Dunia Belum Membanggakan

Wakil Ketua MPR: Saat Ini Posisi Perguruan Tinggi Indonesia di Asia dan Dunia Belum Membanggakan
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. (istimewa)
Rabu, 29 Juni 2016 16:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Di hadapan Pengurus Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia, 29 Juli 2016, Wakil Ketua MPR  Hidayat Nur Wahid mengajak mereka untuk merenungkan wajah pendidikan di Indonesia. Berbagai isu perlu ditanggapi dan dibahas. Isu itu adalah seperti soal adanya rencana impor rektor dari luar negeri.

Hidayat Nur Wahid mempertanyakan rencana itu. Dirinya heran di Indonesia banyak akademisi yang bagus mengapa ada kemungkinan memakai rektor dari luar negeri. “Gimana itu rencana mengimpor rektor,” ujarnya dengan keheranan. Hal lain yang juga perlu direnungkan adalah rangking perguruan tinggi di Indonesia dalam tingkat Asia maupun dunia yang belum menggembirakan. Disebut rangking perguruan tinggi dari Indonesia selama ini tidak masuk dalam rangking yang membanggakan baik di tingkat Asia apalagi dunia.

Disampaikan kepada mereka bahwa Indonesia adalah bukan negara muda lagi. Diungkapkan kepada mereka, para pendiri bangsa dulu adalah orang-orang yang hebat. Mereka adalah orang-orang yang menguasai ilmu pada bidangnya. Tak hanya itu, mereka juga menguasai banyak bahasa. “Itu terjadi sebelum era merdeka,” ujarnya. Para pendiri bangsa bisa demikian, dikatakan oleh Hidayat Nur Wahid sebab mereka dulu sekolah dalam kondisi yang normal. “Sekarang pendidikan kita malah tak normal,” paparnya.

Hal demikian mengakibatkan dari sisi tenaga kerja di mana bangsa ini menjadi tidak terhormat. Diungkapkan banyak orang Indonesia yang menjadi tenaga kerja di negara lain dengan status yang tidak membanggakan, seperti menjadi pembantu rumah tangga. Dikatakan, dulu mahasiswa Indonesia yang kuliah di Timur Tengah sangat membanggakan namun setelah di sana banyak orang Indonesia yang menjadi pembantu rumah tangga, status mahasiswa Indonesia menjadi menurun. “Ini tugas mahasiswa pascasarjana untuk mengembalikan kehormatan bangsa,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid juga mengakui bahwa bangsa ini kadang belum bisa menerima ilmu-ilmu yang ditekuni oleh para mahasiswa. Diakui orang-orang lulusan perguruan tinggi dari luar negeri, seperti anak didik Presiden B.J. Habibie, tidak bisa mengaplikasikan ilmunya di Indonesia. Hal yang demikian membuat lulusan luar negeri itu kalau tidak bekerja di luar negeri atau tetap di Indonesia namun kerjanya tidak maksimal. “Karena di sini masih banyak keterbatasan membuat mereka tidak bisa mengaplikasikan ilmunya,” paparnya.

Untuk itu Hidayat Nur Wahid mengharap organisasi para mahasiswa pascasarjana itu berbuat tidak tanggung-tanggung. Ditegaskan jangan sampai mereka menggunakan organisasi hanya untuk kangen-kangenan. “Harus dijadikan tempat yang penuh idealisme,” tegasnya.

Hidayat Nur Wahid menemui mereka di Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Hidayat Nur Wahid siap berkerja sama dengan mereka untuk melakukan Sosialisasi 4 Pilar. Dikatakan sosialisasi sangat penting. “Carut marut bangsa ini bisa terjadi karena masyarakat tak memahami nilai-nilai 4 Pilar,” ujarnya. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/