Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
10 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
2
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
10 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
3
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
9 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
4
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
10 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
5
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
9 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
6 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini Wujud Vaksin Palsu yang Beredar di Pekanbaru

Ini Wujud Vaksin Palsu yang Beredar di Pekanbaru
Penemuan vaksin palsu di Pekanbaru. (Foto: Ratna SD)
Selasa, 28 Juni 2016 11:52 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Riau, mengekspos penemuan vaksin palsu yang beredar di Pekanbaru. Dimana, ada dua jenis vaksin palsu berjenis Anti Bisa Ular (ABS) sebanyak sepuluh sample dan ATS (Anti Tetanus Serum) sebanyak sepuluh sample.

"Kita akan kirim dua sample vaksin palsu ini ke pusat untuk dilakukan uji laboratorium disana. Perkiraan tanggal 30 Juli 2016 nanti baru keluar hasilnya dan akan diekspos," terang Kepala BBPOM Pekanbaru, Indra Ginting kepada GoRiau.com, Selasa (28/6/2016) di Pekanbaru.

Meskipun dalam aksi pembelian vaksin saat itu di-back up oleh pihak kepolisian, nyatanya sesuai prosedur dan tata tertib (Protab,red) BBPOM, si penjual vaksin palsu belum bisa ditangkap.

"Kita temukan ini (Vaksin palsu, red) pada dua lokasi di Pekanbaru. Tapi kita belum bisa menyebutkan identitas dan lokasinya karena kita datang sebagai pembeli," tuturnya.

Dikatakan Indra, 20 sample vaksin palsu tersebut dibeli dengan harga Rp400 ribu dan merupakan stok terakhir yang dimiliki si penjual.

"Saat kita mau beli semuanya, ternyata stoknya sudah habis kata penjualnya. Kita akan kembangkan lagi penyidikan," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/