Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
4
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
5
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
4 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
6
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
4 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Onde Mandeee, Masih Banyak Warga Buang Air Besar Sembarangan di Kabupaten Padang Pariaman

Onde Mandeee, Masih Banyak Warga Buang Air Besar Sembarangan di Kabupaten Padang Pariaman
Prajurit Korem 032/Wirabraja bikin jamban sehat untuk warga di Sumbar. (Penre 032/Wbr)
Sabtu, 25 Juni 2016 10:35 WIB

PARIT MALINTANG - Ternyata, di Padang Pariaman, Buang Air besar Sembarangan (BABS) dan Jamban Cubluk (jamban yang masih mencemari air tanah) masih banyak. Ini terungkap dari rapat mingguan Tim Penyusun Dokumen RPJMD Sektor Sanitasi atau lebih dikenal dengan Strategi Sanitasi Kabupaten Padang Pariaman 2017-2021 di Sekretariat Pokja Sanitasi.

Ditemukan bahwa masih banyak BABS dan Jamban Cubluk di Kab. Padang Pariaman. Hasil analisa tersebut berdasarkan analisis terhadap Study EHRA (Environment Health Risk Assessment) yang dilakukan oleh Tim Penyusun Dokumen SSK pada hari Kamis (23/6/2016).

Terdata 26,1 Ribu KK masih melakukan BABS, sementara itu dari 70,7 ribu jamban skala rumah tangga hanya 2,6 ribu jamban sehat permanen/septik. Dengan kata lain 68,1 ribu jamban skala rumah tangga lainnya masih mencemari air tanah. Bahkan analisa yang dilakukan oleh Tim Teknis Pokja Sanitasi Padang Pariaman pada Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) tersebut menemukan beberapa Nagari bahkan memiliki angka yang melebihi data tersebut di atas.

Sebagai contoh di Kenagarian III Koto Aur Malintang belum ada satupun jamban sehat permanen/septik, demikian juga di Nagari Aia Tajun BABS-nya mencapai 44% jauh lebih tinggi dari jumlah data2 BABS Kabupaten yang hanya 26,1%.

Pada rapat kali ini Pokja Sanitasi hanya sempat melakukan analisa terhadap Sub Sektor Air Limbah Domestik hasil study EHRA Dinas Kesehatan tersebut. Sementara itu 3 sub sektor lainnya akan dilakukan pada rapat minggu terakhir bulan juni sebelum memasuki lebaran Idhul Fitri 1437 H.

Adapun analisis sub sektor tsb antara lain: Analisis Pengelolaan Persampahan, Analisis Pengelolaan Drainase dan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat)/ Nagari.
Diharapkan target bulan Juni berupa Pemetaan Profil Sanitasi Kab. Padang Pariaman tahun 2016 bisa dicapai setelah terdapatnya hasil analisis ke-4 sub sektor sanitasi tersebut.

Rapat minggu ini langsung dipimpin oleh Ketua Tim Penyusun Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Padang Pariaman tahun 2017-2021 Teguh Widodo, AKs. MTP yang juga Kabag Ekbang Setdakab. Padang Pariaman. (Humas/Oriza)

Editor:Calva
Kategori:Peristiwa, GoDrone, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/