Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
15 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
13 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
12 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wow... Ada Ubi Raksasa Beratnya 1 Kwintal Asli Palas Rumbai

Wow... Ada Ubi Raksasa Beratnya 1 Kwintal Asli Palas Rumbai
Ubi raksasa yang diberi nama ubi Palas. (Foto: Ratna SD)
Kamis, 23 Juni 2016 10:45 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Diantara keramaian pasar murah Ramadan di halaman Kantor Gubernur Riau, ada stand Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) asal Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, yang memamerkan hasil tanaman ubi raksasanya. Ubi kayu hasil stek dari jenis ubi manggalo (ubi karet, red) dengan adira empat, ini memiliki berat kurang lebih satu kwintal hingga 1,5 kwintal perbatangnya.

"Ubi Palas ini sudah kita produksi sejak tahun 2003 lalu. Butuh waktu sebelas bulan sebelum dipanen," ungkap Ketua Gapoktan, Awaldi Hasibuan kepada GoRiau.com, Kamis (23/6/2016) di Pekanbaru.

Saat ini, setidaknya ada 180 batang yang telah tertanam. Setiap kali memanen, harus ada enam orang yang beraksi. Dengan penuh hati-hati, ubi akan digali dengan cara mengurutkan panjang akar ubi menjalar. Jika tidak dilakukan dengan demikian, maka ubi akan tertinggal di dalam tanam.

"Ini kan makan tempat buat nanamnya, satu batang bisa makan tempat 3x3 meter. Kita mau kembangkan, nambah lahan lagi," terangnya.

Hasil tanaman ubi nya ini diolah menjadi tepung mokaf untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan olahan, seperti Bolu Kemojo, Brownies dan Steak Cripsi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/